Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Mata Kiri Novel Baswedan Buta, Mata Kiri Kita Jangan

Kompas.com - 16/06/2020, 09:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Kita berharap, disiplin ketat kita dengan protokol kesehatan berdampak. Namun, jangan lupa menyiapkan diri untuk kecewa juga karena peluangnya ada. Selain data kenaikan jumlah pasien Covid-19, temuan kita sendiri terkait longgarnya disiplin dengan protokol kesehatan menjadi alasan kita untuk bersiap kecewa.

Di panggung-panggung, para para pemilik otoritas menyerukan disiplin dan menegaskan akan menegakkan disiplin. Akses masuk ke satu wilayah misalnya akan dijaga dan yang masuk akan diperiksa.

Penjagaan longgar

Poster, spanduk akan adanya pemeriksaan dan petugas memang ada. Namun, pemeriksaan oleh petugas tidak dilakukan. Untuk masuk Tangerang Selatan via gerbang tol Pondok Aren misalnya, petugas yang berjaga tidak disiplin memeriksa.

Dua kali saya melintas dalam seminggu terakhir dan dibiarkan tanpa diperiksa oleh petugas yang hanya duduk-duduk di tenda. Hal sama terjadi dengan semua pelintas lainnya di semua gerbang tol Pondok Aren yang dibuka.

Tangerang Selatan misalnya memang tidak melongarkan PSBB. Namun, kondisi di lapangan ternyata longgar tanpa penegakan disiplin. Dengan temuan-temuan inilah, harapan baik karena kita disiplin harus disertai dengan kemungkinan kecewa.

Untuk bersiap menghadapi kecewa, umumnya kita memang tidak perlu persiapan. Realitas mengajari kita untuk memiliki kemampuan ini. Tidak heran, di tengah banyak ketidakpuasan, ketidakberesan, kekacauan, indeks kebahagiaan Indonesia relatif tinggi.

Selain karena punya kemampuan menerima kecewa, apa lagi yang memungkinkannya?

Kecewa, tertawa dan bahaya

Soal kecewa, Kamis (11/6/2020) lalu, kita mendapatinya di panggung mulia yang menjadi perhatian publik luas. Perjuangan kita untuk hidup di negara yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) membentur pada kekuasaan yang tidak peduli dan tidak berjuang untuk ini.

 

Pelaku penyiraman air keras Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa petugas untuk dipindahkan ke Bareskrim Mabes Polri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (28/12/2019). Polisi berhasil mengamankan dua pelaku yang merupakan anggota Polri aktif dengan insial RM dan RB.ANTARA FOTO/ABDUL WAHAB Pelaku penyiraman air keras Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa petugas untuk dipindahkan ke Bareskrim Mabes Polri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (28/12/2019). Polisi berhasil mengamankan dua pelaku yang merupakan anggota Polri aktif dengan insial RM dan RB.
Untuk penganiayaan yang direncanakan dan menyebabkan kebutaan pada mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertontonkan ketidakpeduliannya.

Kita dibuat tertawa meskipun sangat kecewa. Menurut saya, ini adalah tanda bahaya.

Alih-alih mewakili negara untuk melindungi warga dari kejahatan yang nyata, jaksa bertindak layaknya pembela atau penasihat hukum bagi dua terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. 

Meskipun kedua terdakwa yang merupakan anggota aktif Polri terbukti melakukan penganiayaan terencana yang mengakibatkan luka berat dalam hal ini kebutaan di mata kiri Novel Baswedan, jaksa hanya menuntut 1 tahun penjara.

Kekecewaan diutarakan banyak pihak atas tuntutan ini. Novel Baswedan sangat marah karena tuntutan ini merepresentasikan diinjak-injaknya etika keadilan, diabaikannya norma keadilan dan compang-campingnya hukum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com