Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Sukses Membutuhkan Keterpaduan yang Serasi dan Harmonis

Kompas.com - 10/06/2020, 11:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika pertamakali Wright Brothers berhasil menerbangkan pesawat terbang bermesin pertama di dunia, 17 Desember 1903, tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa kemudian hari pesawat terbang mengubah hampir semua aspek kehidupan umat manusia di permukaan bumi ini.

Kesuksesan Wright Brothers menerbangkan pesawatnya yang pertama adalah hasil dari memadukan pengetahuan tentang aerodinamika, mesin, dan struktur bangunan sebuah pesawat terbang.

Dari perpaduan ketiga hal tersebut maka sebuah rancangan pesawat dapat diterbangkan. Keterpaduan yang serasi dan harmonis telah menghasilkan produk yang sangat luar biasa yaitu mewujudkan mimpi manusia untuk bisa terbang.

Sejarah kemudian mencatat tentang bagaimana upaya manusia menghasilkan sebuah produk perpaduan serasi dari aerodinamika, mesin, dan struktur pesawat telah mencapai sukses besar dalam hal memenuhi tuntutan kebutuhan moda transportasi yang aman, cepat dan nyaman.

Walaupun dimulai sebagai sarana pengantar barang pos, kemudian keperluan militer atau pertahanan keamanan negara, akan tetapi teknologi penerbangan berkembang lebih pesat di bidang moda transportasi udara.

Pengembangan pesawat terbang sebagai produk teknologi canggih membuktikan bahwa dibutuhkan cara berpikir yang berlandas pada bidang multidisiplin dan sekaligus terintegrasi.

Pengembangan industri penerbangan membutuhkan Integrated way of thinking. Keterpaduan cara berpikir dalam mengolah teknologi tinggi di bidang penerbangan, dapat diikuti dari perjalanan panjang persaingan yang terjadi dalam memproduksi pesawat terbang selama ini.

Tidak cukup keterpaduan dalam mengolah sebuah produksi pesawat terbang dengan keserasian dalam memadukan aspek yang multidisiplin sifatnya, akan tetapi ternyata juga harus mempertimbangkan tentang beberapa hal lain seperti kebutuhan pasar dan faktor lingkungan.

Selama 117 tahun sejak tahun 1903, kita dapat menyaksikan persaingan yang sangat menarik di dunia penerbangan dalam konteks pengembangan moda angkutan udara sipil komersial. Yakni persaingan sangat ketat dalam upaya memanfaatkan teknologi mutakhir untuk menghasilkan pesawat terbang yang dibutuhkan masyarakat luas.

Secara garis besar, persaingan yang terjadi, muncul perlombaan untuk dapat membuat pesawat terbang yang “paling cepat”, “paling besar” dan “paling efisien”.

Untuk memudahkan melihat realita dari persaingan yang terjadi dan dapat memetik pelajaran dari hal tersebut, maka kita harus melihat dari sisi keberhasilan sekaligus kegagalan yang menyertainya.

Untuk produk pesawat terbang sebagai moda angkutan udara komersial yang “paling cepat” diwakili oleh pesawat terbang Concorde. Pesawat terbang Concorde merupakan “keberhasilan” Inggris dan Perancis dalam menciptakan pesawat angkut komersial tercepat di dunia.

Kemampuan terbangnya melampaui dua kali kecepatan suara atau biasa disebut sebagai 2 Mach, kecepatan yang fantastis yaitu lebih kurang dapat mencapai lebih dari 2000 km per jam!

Concorde sebenarnya adalah sebuah pesawat SST, “super sonic transport” idaman para pencinta kedirgantaraan. Sayangnya, pesawat ini tidak berhasil berkembang dan hanya diproduksi sebanyak 20 pesawat yang 6 di antaranya adalah pesawat non-komersial.

Di sisi lain, Concorde hanya digunakan oleh dua Maskapai negara pembuatnya saja, yaitu British Airways dan Air France, pada rute yang juga sangat terbatas. Concorde hanya mampu bertahan selama lebih kurang 26 tahun dalam melaksanakan operasi penerbangan komersial sejak terbang perdana pada 21 Januari 1976 .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com