Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Efektif untuk Covid-19, Berikut Beda Hidroksiklorokuin dengan Klorokuin

Kompas.com - 05/06/2020, 13:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia tengah dihebohkan dengan kehadiran obat anti malaria hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin yang digadang-gadang dapat mengobati Covid-19 baru-baru ini.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sangat mendukung penggunaan obat tersebut. Bahkan, Trump yakin, ia akan menggunakannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negaranya.

Namun, sejumlah negara dengan tegas menghentikan uji coba penggunaan obat ini dalam skala besar dengan mempertimbangkan masalah keamanan.

Negara-negara tersebut antara lain, Uni Eropa, Perancis, Italia, dan Belgia.

Baca juga: Sebabkan Komplikasi Jantung, Penelitian Klorokuin di Brazil Dihentikan

Lantas, apa itu hidroksiklorokuin?

Merujuk artikel Healthline, Senin (23/3/2020), hidroksiklorokuin merupakan obat berbentuk tablet oral yang diberikan dengan menggunakan resep dokter.

Obat ini tersedia dengan merek Plaquenil dan tersedia juga dalam bentuk generik.

Umumnya, hidroksiklorokuin dapat digunakan sebagai bagian dari terapi di mana Anda mungkin dapat mengonsumsinya dengan obat lain.

Efek samping dari penggunaan obat ini biasanya, sakit kepala, pusing, diare, kram perut, muntah di mana efek ini akan hilang dalam beberapa hari.

Namun, ada juga efek samping yang serius yakni pembengkakakn cepat pada kulit, gatal-gatal, sakit tenggorokan, hipoglikemia berat, pendarahan atau memar, warna kulit biru-hitam, kelemahan otot, rambut rontok, perubahan suasana hati yang abnormal, dan efek kesehatan mental.

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Sementara itu, chloroquine atau klorokuin merupakan jenis obat keras yang tidak boleh sembarangan dikonsumsi. Pasalnya, klorokuine diberikan kepada pasien dengan resep dokter.

Dilansir dari Sciencealert, klorokuin adalah senyawa sintetis yang dikembangkan pada 1934 untuk mencegah dan mengobati malaria.

Obat ini juga dikenal sebagai kloroquin fosfat, obat menghentikan parasit Plasmodium dari tumbuh dan berkembang biak sementara itu di dalam sel darah merah inang dengan mengganggu kemampuan patogen untuk memecah hemoglobin untuk makanan.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap klorokuin sebagai 'obat esensial' dalam pengendalian malaria di seluruh dunia.

Meskipun setengah abad yang lalu strain yang resisten dari salah satu parasit malaria yang paling mematikan ditemukan, sehingga membatasi penggunaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com