Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Dampak di Korea Selatan hingga Perancis Setelah Sekolah Dibuka Kembali...

Kompas.com - 04/06/2020, 12:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Perancis

Sama dengan Korea Selatan, Perancis kembali menutup sekolah yang sempat dibuka.

Hal ini dilakukan setelah Perancis menemukan setidaknya 70 kasus baru Covid-19 yang dikaitkan dengan dibukanya kembali sekolah.

Melansir NBC News, penutupan sekolah dilakukan setelah satu minggu sekolah dibuka.

Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengatakan, penutupan 7 sekolah di Perancis Utara itu tidak menjelaskan apakah 70 kasus Covid-19 itu ada di kalangan siswa atau guru.

Namun, melihat masa inkubasi virus, ia mengatakan, kemungkinan mereka terinfeksi sebelum 40.000 pra-sekolah dan sekolah dibuka kembali.

Baca juga: Setelah Perancis, Korsel Tutup Kembali 250 Sekolah Setelah Sempat Dibuka

Belanda

Kanal di kota Den Haag, Belanda.KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Kanal di kota Den Haag, Belanda.
Melansir Euronews, Belanda mulai membuka sekolah pada 11 Mei 2020.

Pada Rabu (3/6/2020), sebuah sekolah di Den Haag Belanda kembali ditutup lantaran 2 guru dinyatakan positif Covid-19 dan 7 siswa mengalami gejala gastrointestinal (keluhan saluran pencernaan).

The Star memberitakan, ini menjadi sekolah pertama yang ditutup sejak sekolah dibuka kembali.

Di Belanda, sekolah tingkat menengah baru dibuka pada Selasa(3/6/2020).

"Dua guru mengalami gejala selama akhir pekan dan dinyatakan positif hari ini," kata Eke Wolters, juru bicara distrik sekolah "Haagse".

Ia mengatakan, guru tersebut belum kembali bekerja sejak sakit. Adapun, siswa yang mengeluh sakit perut yang mungkin gejala awal COVID-19 saat ini sedang diuji.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Institut Nasional Kesehatan (RIVM) Belanda, yang diterbitkan pada Rabu (3/6/2020), menyimpulkan, anak-anak pada usia di bawah 12 tahun tidak membawa dampak besar dalam penularan virus corona jenis baru.

Penelitian dalam jurnal medis Nederlands Tijdschrift Voor Geneeskunde itu berdasarkan penelitian pada 54 keluarga dengan total 227 orang.

"Ya, anak-anak dapat terinfeksi, tetapi penularan terjadi terutama antara orang dewasa dengan usia yang sama, dan dari orang dewasa ke anak-anak," kata penelitian itu dalam kesimpulannya.

Peserta dalam penelitian itu dipilih dari keluarga yang diidentifikasi positif pada 23 Maret-16 April.

Meski demikian, kekurangan penelitian ini, keluarga yang diteliti dipandang tidak mewakili populasi Belanda secara luas.

Baca juga: Kasus Pertama di Belanda, Seekor Anjing Tertular Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com