KOMPAS.com - Lebih dari 200 sekolah di Korea Selatan kembali ditutup setelah beberapa hari sebelumnya sempat dizinkan kembali siswa untuk kembali belajar di ruang kelas. Pembelajaran siswa kembali dilakukan secara daring.
Melansir BBC.com, kebijakan penutupan kembali sekolah dilakukan setelah minggu lalu Kamis (21/5/2020), Korea Selatan melaporkan 79 dugaan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam, jumlah tertinggi dalam dua bulan.
Para pejabat khawatir karena kasus-kasus tersebut kembali bermunculan di daerah-daerah padat penduduk.
Langkah cepat diambil Pemerintah Korea Selatan. Mereka menyerukan kampanye jarak sosial yang lebih ketat selama dua minggu ke depan. Taman umum dan museum akan ditutup baik di Seoul maupun di kota-kota sekitarnya.
Baca juga: Belajar dari Perancis, 70 Kasus Covid-19 Ditemukan Setelah Siswa Kembali Sekolah
Kegiatan bisnis dan perkantoran juga didesak untuk mendorong kerja yang lebih fleksibel, dan penduduk sekali lagi diminta menghindari pertemuan atau kerumunan.
Termasuk di antaranya, penutupan kembali sekitar 250 sekolah, hanya berselang beberapa hari setelah mereka membuka sekolah untuk jutaan anak.
Padahal, sekolah-sekolah di Korea Selatan telah menjalankan protokol kesehatan sangat ketat pascakembalinya siswa ke sekolah.
Beberapa tindakan preventif dilakukan sekolah Korea antara lain; pemeriksaan suhu tubuh dengan komputer, penggunaan masker dan hand sanitezer selama pembelajaran, menjaga jarak antrean, penyemprotan disinfektan, pengecekan berkala suhu siswa dalam kelas, menjaga jarak meja-kursi hingga melarang siswa saling bersalaman dan berpelukan.
Kebijakan penutupan kembali sekolah setelah dibuka kembali juga dialami Pemerintah Perancis. Perancis telah menemukan setidaknya terdapat 70 kasus Covid-19 baru di sekolah-sekolah yang diizinkan dibuka kembali pekan lalu.
Pemerintah Perancis awalnya telah menutup sekolah dan lembaga pendidikan tinggi sejak 17 Maret 2020 sebagai langkah awal menahan penyebaran virus corona. Di Perancis tercatat lebih dari 180.000 kasus virus dengan lebih dari 28.000 kematian pada Senin (18/5/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.