Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bagaimana China Menguji 11 Juta Orang untuk Virus dalam 2 Minggu

Kompas.com - 31/05/2020, 20:47 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wuhan akan menyelesaikan pengujian terhadap virus corona bagi seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta untuk menghindari kebangkitan infeksi Covid-19.

Melansir Bloomberg, Sabtu (30/5/2020), seluruh penduduk dan orang-orang yang tercantum dalam dokumen identitas penduduk setempat telah dihubungi untuk melakukan pengujian.

Sementara itu, pemerintah setempat melaporkan hanya ada satu kasus baru sejak program pengujian selama dua minggu ini dimulai pada 13 Mei 2020 lalu.

Baca juga: Apakah Virus Corona Akan Membuat Harga Penerbangan Menjadi Mahal?

Upaya pengujian yang dilakukan China menjadi bagian dari dorongan di semua tingkat pemerintahan, di tengah tuduhan bahwa negara tersebut menunda tanggapannya terhadap virus yang telah menginfeksi hampir enam juta orang di seluruh dunia ini.

Beijing mempercepat pengembangan vaksin, memperluas pengujian di seluruh wilayahnya, dan mempertahankan pembatasan perjalanan untuk memastikan penurunan infeksi tetap berlangsung.

"China telah menunjukkan bahwa mereka dapat memobilisasi sumber daya manusia dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai hal dengan cepat dan dalam skala," kata Raina MacIntyre, profesor keamanan hayati global di Universitas New South Wales di Sydney.

Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

Menurut dia, ini merupakan kombinasi dari kapasitas teknologi dan kemauan politik. Sementara Cina telah menolak tuduhan bahwa mereka menutupi virus pada masa-masa awal, negara ini juga telah membicarakan kerja sama internasional pasca-coronavirus.

Perdana Menteri Li Keqiang pekan lalu menyerukan reformasi sistem untuk pencegahan penyakit dan meningkatkan mekanisme pelaporan wabah secara langsung.

"Setiap infeksi, setiap kali ditemukan, akan segera ditangani," kata Li.

Baca juga: WHO Beri Lampu Hijau Terkait Penyelidikan Terbuka soal Virus Corona di China

Mencari infeksi aktif

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara Soekarno-Hatta  memeriksa suhu tubuh wisatawan asal China yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara Soekarno-Hatta memeriksa suhu tubuh wisatawan asal China yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China.

Wuhan, yang hanya memiliki lima kasus aktif pada Jumat, menggunakan sejumlah metode berbeda untuk menguji semua orang tersebut.

Yaitu mulai dari diagnosis dengan mencari infeksi aktif hingga pengukuran antibodi yang mendeteksi penanda dalam darah untuk pajanan terhadap virus corona.

Tenda darurat pun didirikan di kompleks perumahan di seluruh kota untuk tes terhadap tenggorokan atau hidung dengan hasil yang cenderung diawasi secara internasional, mengingat posisi China sebagai negara dengan ekonomi utama pertama yang muncul dari kuncian Covid-19.

"Ini benar-benar keajaiban jika 11 juta orang benar-benar diuji hanya dalam dua minggu," kata Zhou Xiangning, seorang warga Wuhan yang mengatakan tes usap tenggorokannya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Mencapai target sebanyak 11 juta orang telah mengharuskan China mengadopsi metode pengujian kelompok atau batch yang memungkinkan petugas kesehatan menilai sebanyak 10 sampel secara bersamaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com