Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Naik Roller Coaster di Jepang Kini Dilarang Teriak

Kompas.com - 29/05/2020, 15:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penikmat wahana permainan menantang roller coaster di Jepang akan segera kembali merasakan sensasi lagi.

Pasalnya, wahana roller coaster di taman hiburan di Jepang secara bertahap akan dibuka kembali.

Dilansir Japan today, Kamis (28/5/2020), sekelompok operator taman hiburan telah membuat pedoman tentang bagaimana memastikan keselamatan pengunjung dan staf dalam menghadapi Covid-19.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Salah satu pedoman yang dibuat yakni para pengguna wahana roller coaster dan wahana lain sebisa mungkin untuk tidak berteriak.

"Pedoman ini tidak akan membuat infeksi menjadi nol, tetapi akan mengurangi risiko infeksi," kata operator.

Hal itu akan menjadi sulit mengingat sifat permainan roller coaster yang "liar".

Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...

Menjaga jarak

Dua orang wanita menjaga jarak sosial saat mengobrol di kursi taman di Jenewa, Swiss, 18 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona.AFP/FABRICE COFFRINI Dua orang wanita menjaga jarak sosial saat mengobrol di kursi taman di Jenewa, Swiss, 18 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selain itu, para pengguna wahana juga dianjurkan untuk menggunakan masker setiap saat, pengecekan suhu tubuh, dan menekankan pentingnya menjaga jarak sosial.

Bagi para staf taman hiburan juga harus selalu menggunakan masker dan itu juga akan menjadi sulit karena sifat pekerjaan mereka.

Misalnya, staf yang tugasnya untuk menghibur seperti yang memperagakan sebagai hantu di wahana rumah hantu.

Baca juga: Jepang Sudah Mulai New Normal, seperti Apa Praktiknya?

Mereka juga harus menjaga jarak setidaknya satu meter dari pengunjung.

Atraksi perkelahian pahlawan super juga dilarang meminta dukungan penonton untuk menghindari teriakan.

Hal itu dilakukan untuk mencegah paparan virus corona yang terbang di udara.

Kemudian, peragaan tiga dimensi juga tidak boleh beroperasi, kecuali kacamata khusus yang digunakan pengunjung bisa benar-benar dibersihkan satu persatu.

Baca juga: 12 Negara Ini Konfirmasi Nol Kasus Covid-19, Mana Saja?

Keadaan darurat

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang mengenakan masker saat hendak berbicara di hadapan media pada Senin (6/4/2020), terkait penanganan virus corona.ISSEI KATO/REUTERS Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang mengenakan masker saat hendak berbicara di hadapan media pada Senin (6/4/2020), terkait penanganan virus corona.

Para pedagang yang berjualan di taman pun dilarang untuk mengeluarkan mainan atau sampel makanan yang bisa dicoba oleh anak-anak. Hal itu untuk mencegah banyaknya sentuhan.

Taman hiburan paling terkenal di Jepang, Tokyo Disneyland dan Universal Studios Jepang di kota barat Osaka, tetap ditutup tanpa kepastian kapan akan dibuka kembali.

Namun, Perdana Menteri Shinzo Abe telah mencabut keadaan darurat nasional setelah penurunan tajam dalam jumlah kasus Covid-19 di Jepang.

Warga dan kegiatan bisnis didesak untuk beradaptasi dengan "normal baru" di era corona, termasuk memakai masker dan menjaga jarak sosial.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com