Di Jepang, Yoshiyuki Okuyama, yang merupakan seorang fotografer, menemukan bahwa bunga menjadi sebuah simbol kehidupan, cinta, dan kesempatan yang hilang bersama neneknya.
"Saya mencintai nenek saya, yang sangat lembut dan tenang. Namun, saya tidak memiliki kesempatan untuk berbicara banyak dengannya," kenang Okuyama.
Ia pun mengungkapkan penyesalannya saat dulu tidak mengunjungi atau berbicara banyak dengan neneknya.
"Studio saya saat ini adalah tempat ia dulu tinggal. Saat saya melihat lampu-lampu indah yang cahayanya masuk ke kamar pada sore hari, saya membayangkan bahwa dia pasti kesepian," sambung Okuyama.
Neneknya selalu menaruh bunga di ruangan miliknya. Sekarang, Okuyama juga melakukan hal yang sama.
Baca juga: Tak Hanya Indah, Bunga Anggrek Simpan Potensi sebagai Obat Berikut Ini
Ia duduk dan melihat bunga-bunga tersebut mekar. Kemudian, ia pun memotret kesederhanaan yang indah dari bunga-bunga ini.
"Memotret bunga di tempat yang sama adalah untuk mengingat dan berbicara dengan dia (neneknya)," tutur Okuyama.
Sementara itu, data dari Haviland-Jones menunjukkan bahwa bunga menyebabkan perasaan positif yang tidak dapat dijelaskan alasannya.
Ia dan timnya telah berupaya untuk menghasilkan sebuah hipotesis, yaitu kemungkinan makna simbolik universal dari bunga atau stimulus sensorik yang diberikan oleh bunga.
Hari-hari yang semakin tidak pasti saat ini sangat sulit untuk dibayangkan. Namun, Henri Matessi pernah berkata, "selalu ada ada bunga bagi mereka yang ingin melihatnya".
"Mereka tidak akan mengatasi masalahmu atau masalah dunia. Namun, untuk sementara, mereka akan membuatmu tersenyum. Itu adalah sesuatu yang kita butuhkan," kata dia.
Baca juga: Pencinta Bunga Kini Bisa Nikmati Tulip Mekar di Keukenhof Belanda Secara Virtual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.