Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remehkan Virus Corona, Epidemiolog Sebut Bisa Jadi Bumerang

Kompas.com - 17/05/2020, 13:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Warganet tengah menyoroti YouTuber Indira Kalistha dalam sebuah video yang terkesan meremehkan keberadaan virus corona

Dalam tayangannya, ia menyampaikan bahwa ia bahkan tidak menggunakan masker dan tidak mencuci tangannya sebelum makan saat terjadi wabah corona. 

Tagar #IndiraKalista pun masuk trending dalam percapakan warganet Indonesia di Twitter. Sampai dengan Sabtu (17/5/2020) Tagar #IndiraKalista telah dibicarakan lebih dari 10 ribu kali.

Warganet banyak menyoroti sikap Indira yang terkesan meremehkan virus corona tidak pantas dilakukan karena ia merupakan seorang influencer. 

Lantas apa bahayanya apabila kita meremehkan virus corona saat ini?

Baca juga: Suami Indira Kalistha: Bini Gue Ngablu, sejak Kapan Kita Keluar?

Berkaca dari Brazil dan Italia

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tindakan meremehkan virus corona bisa menjadi bumerang.

“Dunia kan sudah terkonek sangat dekat, kita bisa belajar dari negara lain yang tabiatnya mirip Indonesia. Yang kasusnya parah kan Italia, angkanya kan banyak itu harusnya jadi pelajaran,” ujar dia saat dihubungi Sabtu (16/5/2020).

Brazil, yang saat ini juga menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus yang banyak menurutnya juga bisa dijadikan pelajaran. Jumlah kasus virus corona di Brazil mencapai 234.000, dengan 15.662 orang meninggal dan 89.672 orang berhasil sembuh. 

Baca juga: Jalani Ritual Kawalu 3 Bulan, Suku Baduy Bebas Corona

“Brazil sama negara tropis, sekarang luar biasa peningkatannya, karena adanya pengabaian," ungkap dia. 

Lebih lanjut ia mengatakan virus tidak melihat alasan apapun untuk menginfeksi seseorang. Selama ada kontak antara penderita dengan manusia terutama mereka yang rentan maka infeksi dan keparahan selalu bisa terjadi.

Ia menerangkan, mungkin virus benar akan menjadi endemik sebagaimana yang disampaikan oleh WHO.

Di mana endemik artinya akan terus ada di antara manusia dalam waktu lama. Akan tetapi, Itu tidak berarti menjadi alasan untuk kemudian meremehkan.

Baca juga: Survei: Orang Amerika Percaya, Virus Corona Pesan dari Tuhan

Strategi komprehensif pemerintah

Dia menyatakan, pemerintah harus memiliki strategi komprehensif mengatasi virus baik secara jangka pendek, menengah, dan panjang.

Institusi maupun pemerintahan, beserta masyarakat harus segera menerapkan pola hidup baru.

Pola yang ia maksud ada tiga. Pola pertama adalah pola hidup baru terkait yang ada di masyarakat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagmaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagmaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com