Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Mulai Dilonggarkan, Fase Baru Pandemi Corona Dimulai

Kompas.com - 12/05/2020, 19:57 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, terjadi peningkatan infeksi virus corona di Seoul. Kondisi ini pun berujung pada penutupan klub malam yang diduga sebagai sumber kasus baru tersebut.

Lebanon juga dikabarkan memperketat jam malam yang sebelumnya dilonggarkan setelah adanya kasus selama akhir pekan.

Sementara itu, pemerintah Jerman masih menimbang-nimbang dan mempertanyakan apakah pelonggarn pembatasan dilakukan terlalu cepat. Sebab, taman-taman mulai terisi penuh dan laju infeksi nampak meningkat.

Baca juga: Tak Percaya Kurva Covid-19 Melandai, Anies: Ini Tak Akan Segera Berakhir

Kurva pandemi virus corona di sebagian negara memang terlihat mulai dapat diratakan. 

Penguncian dan langkah-langkah pembatasan yang ketat dalam beberapa bulan terakhir diterapkan untuk mencegah kekurangan layanan kesehatan. Namun kini, pembatasan-pembatasan tersebut mulai dilonggarkan.

Negara-negara seperti Perancis, Inggris, dan Spanyol juga mulai mengimplementasikan relaksasi tersebut. Akan tetapi, masalah dasar dari pandemi ini masih ada. Virus menyebar dan menular di masyarakat.

Semakin banyak masyarakat yang berkumpul, semakin banyak virus tersebut dapat menyebar.

Baca juga: Update Corona di Maluku: Tambah 14 Pasien Positif, Total 50 Kasus

Melansir The Guardian, 12 Mei 2020, para ilmuwan tidak terkejut dengan kasus-kasus yang kembali hadir di tempat-tempat yang melonggarkan pembatasan dalam beberapa pekan terakhir.

"Ini memang mengkhawatirkan, tetapi sudah diduga" kata Profesor Vilogi di University of Reading Ian Jones.

Menurut Jones, kondisi ini merupakan konsekuensi yang tidak terhindarkan dari langkah yang memungkinkan kembali terjadinya pembauran sosial.

"Ini adalah bagian dari pertukaran. Akan ada banyak orang yang menjadi pasien kasus tanpa gejala atau sakit ringan yang tidak kami deteksi. Jadi, jika orang-orang kembali berkumpul, kita akan melihat terjadinya hal-hal ini lagi" jelas Ahli Virus di University of Queensland Ian Mackay.

Baca juga: Biofarma Produksi Alat Tes Corona dengan Tingkat Akurasi 95 Persen

"Fase baru" pandemi corona

Tanpa adanya vaksin, ahli epidemi memperkirakan bahwa virus akan terus menyebar selama bulan-bulan atau bahkan tahun-tahun ke depan.

"Fase baru akan hidup bersama Covid," kata Jones.

Menurutnya, pembersihan virus secara total adalah suatu konsep yang tidak realistis. 

"Tahap ini dapat terjadi pada sebuah tingkatan. Pertanyaannya adalah pada tahap apa. Tingkat seperti apa yang kemudian diterima dan bagaiman strategi mitigasi untuk tetap menahan laju pandemi tetap rendah," tambah dia.

Baca juga: KKP Bandara Soekarno-Hatta: Tes Cepat Virus Corona Gratis Hanya untuk WNI yang Repatriasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com