Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Akan Beri Label Unggahan Hoaks Terkait Covid-19

Kompas.com - 12/05/2020, 19:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menanggapi banyaknya peredaran informasi keliru di tengah pandemi Covid-19, Twitter mengumumkan akan memberikan label khusus pada twit-twit yang dinilai mengandung kesalahan informasi.

Kesalahan informasi terkait virus corona sangat membahayakan di saat masyarakat dunia mencari-cari informasi untuk dijadikan rujukan untuk masalah yang tidak main-main, yaitu kesehatan.

Untuk itulah Twitter Inc menerapkan kebijakan ini, sebagaimana juga telah diterapkan di platfortm Facebook dan YouTube.

Baca juga: Twitter Hapus 1.100 Kicauan Hoaks Terkait Covid-19

Diberi link informasi yang benar

Nantinya twit yang dinilai bertolak belakang dengan informasi dari pakar kesehatan tidak akan dihapus, namun akan diberi keterangan lanjutan berupa link yang memuat informasi benar untuk membantah informasi yang dianggap keliru itu.

Misalnya informasi yang memperdebatkan tentang asal mula atau sifat genetik virus.

"Kami akan terus memperkenalkan label baru untuk memberikan konteks seputar berbagai jenis klaim dan rumor yang tidak terverifikasi sesuai kebutuhan," kata Kepala Integritas Twitter, Yoel Roth dikutip dari Reuters (12/5/2020). 

Namun, apabila informasi yang diunggah berpotensi mendatangkan bahaya, seperti mengajak orang untuk mengabaikan pembatasan fisik, maka Twitter tidak segan akan menghapusnya.

Link atau informasi tambahan yang berasal dari Twitter atau sumber terpercaya eksternal, dirasa penting untuk membantu pembaca informasi yang mungkin kebingungan dan merasa tidak yakin dengan informasi yang dibacanya.

"Salah satu perbedaan dalam pendekatan yang kami gunakan di sini adalah bahwa kami tidak menunggu pihak ketiga untuk melakukan cek fakta," kata Direktur Kebijakan Publik Twitter, Nick Pickles.

Baca juga: Twitter Bikin Halaman Khusus Covid-19

Berbeda dengan Facebook

Platform lain yang menyertakan pihak ketiga misalnya adalah Facebook. Raksasa media sosial ini menggandeng sejumlah media dari berbagai negara untuk melakukan cek fakta atau klarifikasi soal informasi salah yang beredar.

Twitter tidak menggunakan cara itu.

Informasi rujukan yang disertakan, diharapkan akan membantu pembaca yang kebingungan dan bisa saja tertipu, sehingga bisa membedakan mana informasi yang salah dan mana yang benar.

Kebijakan ini disampaikan Senin (11/5/2020) dan tidak menutup kemungkinan kebijakan yang sama juga akan diterapkan pada topik lain di luar Covid-19.

Pelabelan ini akan dibelakukan kepada semua akun, tidak peduli apakah akun tersebut milik seorang tokoh publik, pribadi, atau akun lainnya.

Pelabelan juga akan diberikan pada twit-twit yang telah muncul sebelum pengumuman ini diluncurkan.

Namun, Twitter hanya akan bertindak sebatas itu. Artinya informasi yang terbukti bohong atau salah tidak akan dikenai tindakan lebih lanjut.

Berdasarkan analisis yang dilakukan perusahaan, informasi keliru atau bohong soal Covid-19 biasanya menyangkut informasi tentang cara penyembuhan atau menyangkutkan pandemi dengan teori konspirasi tertentu.

Baca juga: Hari Perawat Internasional, Berikut Kisah-kisah Perawat Selama Pandemi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com