Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Malaysia Belum Mendapatkan Laporan Soal TKI yang Terkena PHK

Kompas.com - 02/05/2020, 18:25 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan namun juga menyerang sektor ekonomi.

Sejumlah perusahaan mulai mem-PHK karyawannya untuk menghindari kebangkrutan. Lalu bagaimana kondisi tenaga kerja Indonesia di Malaysia?

Atase Ketenagakerjaan KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia Budhi Hidayat Laksana mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi pasti soal TKI yang terkena PHK.

"Kalau PHK sampai saat ini tidak terinfo karena kita tidak bisa memeriksa satu per satu," kata Budhi saat dihubungi, Sabtu (2/5/2020).

Budhi menyebut Kementerian Sumber (Menaker) Malaysia memiliki kebijakan bahwa perusahaan tidak diperkenankan untuk memutus kontrak kerja atau PHK di masa lockdown atau penguncian virus corona Covid-19 ini.

Baca juga: 14 TKI Ilegal Asal Malaysia Ditelantarkan di Pinggir Hutan Saat Kondisi Hujan Badai

Kewajiban gaji pekerja

Pihaknya juga menjelaskan, pada fase lockdown pertama dan kedua perusahaan masih memiliki kewajiban untuk memberikan gaji. Sedangkan untuk fase ketiga saat ini, pihak perusahaan bisa melakukan negosiasi.

"Artinya kalau perusahaan mampu ya dibayar penuh. Tapi kalo untuk supply makanan bagi pekerja asing ya diharapkan terus dilakukan," jelas dia.

Meskipun untuk para pekerja yang digaji bulanan dinilai masih aman, namun kondisi berbeda terjadi bagi pekerja harian yang menggunakan izin kunjungan wisata.

Budhi mengatakan, mereka tidak dapat bekerja ketika Pemerintah Malaysia menerapkan penguncian.

"Bagi mereka yang resmi, ada kontrak kerjanya dengan perusahaan mungkin suply makanan masih terpenuhi," kata Budhi.

"Tapi ini yang dikhawatirkan adalah pekerja harian yang menggunakan permit kunjungan, permit kunjungan wisata, begitu terjadi lockdown mereka tidak bekerja. Otomatis mereka tidak memiliki penghasilan," sambungnya.

Untuk itu, pihak KBRI sampai saat ini terus memberikan bantuan kepada mereka.

Baca juga: Kisah Para TKI yang Telantar dan Ingin Pulang

Kemungkinan pulang ke tanah air

Soal kemungkinan pekerja untuk pulang ke tanah air, Budhi menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan bagi mereka yang memiliki izin kerja resmi.

Namun, bagi pekerja yang tidak memiliki izin tinggal, maka mereka harus menyelesaikan hak-haknya di imigrasi Malaysia.

"Memang bagi mereka yang punya izin kerja resmi, sepanjang ada tiket dan memang ada penerbangan ya boleh (pulang)," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Tren
Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tren
Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com