Menurut Syamsul, dalam pelaksanaan shalat tarawih dengan menggunakan 23 rakaat, juga terdapat dasar-dasar yang menjadi landasannya.
Pertama, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
Ketiga, dalam sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat. Hal ini dapat dilihat di dalam kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata:
"Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadan sebanyak 23 rakaat."
Hal ini dilanjutkan pada masa khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dan menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Baca juga: Melihat Kebijakan Arab Saudi, Iran, dan Mesir soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan Selama Pandemi Corona
Dengan demikian jelas, bahwa umat Islam yang melaksanakan shalat tarawih dan witir 11 rekaat atau yang 23 rakaat, sama-sama memiliki landasan, dan bukan karena nafsu.
Menurut Syamsul, perbedaan pendapat adalah rahmat, dan perlu saling menghargai.
"Begitu juga soal dua rekaat salam atau empat rakaat salam, sama-sama memiliki landasan," kata Syamsul.
Dalam shahih Bukhari (hadis nomor 990) dan shahih Muslim (nomor 749), ada sebuah hadis, Nabi bersabda:
"Shalat al-lail matsna, matsna", artinya "shalat malam itu dua rakaat, dua rakaat."
Syamsul mengungkapkan, perbedaan ini adalah wajar, dan disinilah pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan pendapat.
Oleh karena itu imbuhnya, jangan sampai kesucian Ramadhan terkotori oleh adu argumen dan saling menyerang dengan dalil hanya karena perbedaan dalam pelaksanaan tarawih.
"Setiap muslim berhak mengatakan bahwa pemahamannya benar, tetapi tanpa harus menyalahkan muslim yang berbeda pandangan," pungkas dia.
Baca juga: Berikut Imbauan Kemenag soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.