Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta dan Mitos Virus Corona, dari Mutasi hingga Periode Inkubasi 14 Hari

Kompas.com - 17/04/2020, 20:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih menjadi momok di banyak negara.

Berdasarkan data dari situs real time Worldometers, jumlah kasus virus corona secara global tercatat sebanyak 2.178.848 hingga Jumat (17/4/2020).

Dari data itu, dilaporkan sebanyak 546.743 pasien sembuh dan 145.359 meninggal dunia.

Baca juga: Update Kasus Corona WNI di Luar Negeri 17 April: 394 Positif, 82 Sembuh

Menjamurnya wabah ini diikuti dengan sejumlah informasi yang belum jelas kebenarannya.

Beredarnya informasi tersebut membuat resah masyarakat yang menerima dan membacanya.

Berikut sejumlah fakta dan mitos terkait seputar virus corona.

1. Virus corona bermutasi lebih mematikan (mitos)

Ilustrasi virus corona (Covid-19)Shutterstock Ilustrasi virus corona (Covid-19)

Seluruh virus mengakumulasi mutasi dari waktu ke waktu, termasuk SARS-CoV-2.

Luas penyebaran dari berbagai virus bergantung pada seleksi alam. Artinya, virus yang dapat menyebar dengan cepat dan bereplikasi secara efektif dalam tubuh akan menjadi yang paling "sukses".

Namun, kondisi ini tidak selalu memposisikan virus menjadi paling berbahaya.

Sebab, virus mematikan akan membunuh dengan cepat atau membuat seseorang sangat sakit, sehingga kemungkinannya kecil untuk ditularkan.

Sementara itu, analisis genetik yang dilakukan para ilmuwan China terhadap 103 sampel virus pasien di Wuhan menunjukkan ada dua jenis strain yang terdeteksi, yakni L dan S.

Mereka menyebutkan, kemungkinan strain L lebih agresif, baik dalam hal transmisi maupun replikasi.

Tetapi, pada tahap ini, teori tersebut bersifat spekulatif. Karena, belum ada perbandingan langsung untuk melihat apakah orang yang terpapar satu strain virus cenderung lebih mampu menularkan atau menderita gejala yang lebih parah.

Baca juga: Mengapa Masyarakat Indonesia Susah untuk Diminta Tetap di Rumah Saat Pandemi Corona?

2. Virus tidak bisa menular di udara tropik (mitos)

Ilustrasi virus corona pada anakShutterstock Ilustrasi virus corona pada anak

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com