Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 5.923 Kasus Positif, Berikut Upaya Sejumlah Daerah di Indonesia Mengatasi Corona

Kompas.com - 17/04/2020, 16:25 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus virus corona di Indonesia masih terus mengalami kenaikkan. Bahkan, seluruh provinsi telah melaporkan adanya kasus positif di wilayahnya.

Update hingga Jumat (17/4/2020) pukul 16.36 WIB, ada 5.923 kasus positif virus corona di Indonesia. Sebanyak 4.796 orang masih dalam perawatan, 520 orang meninggal dan 607 sembuh.

Sejumlah pemerintah daerah pun mengambil kebijakan dalam rangka menekan penyebaran virus agar tak semakin meluas, seperti menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, usaha-usaha lain untuk penanganan virus juga terus dilakukan. Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah daerah melawan pandemi Covid-19?

Berikut upaya yang dilakukan sejumlah daerah: 

Baca juga: Apakah Seseorang Dapat Terinfeksi Virus Corona Dua Kali? Berikut Kata Para Ahli...

1. Jawa Barat

Di Provinsi Jawa Barat, tepatnya Kabupaten Bogor, terdapat salah satu perusahaan yaitu PT Multi One Plus, yang menjadi salah satu produsen alat pelindung diri (APD).

Saat ini, perusahaan tersebut dapat membuat 250.000 masker bedah tiap harinya.

Gubernur Ridwan Kamil meminta perusahaan tersebut untuk meningkatkan produksi masker bedah ini, dari sebelumnya 250.000 menjadi satu juta masker per harinya.

Dalam postingan di akun resmi instagramnya, Ridwa Kamil mengatakan bahwa masker yang diproduksi ini berkualitas ekspor standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"BERITA GEMBIRA, Alhamdulillah, Jawa Barat sebagai tuan rumah dari 60 % industri se-Indonesia, bisa dan mampu memproduksi masker bedah sendiri secara masif. Ini industri masker bedah kualitas ekspor standar WHO berlokasi di Kab Bogor. Saya dan Bupati Bogor @ademunawarohyasin meminta produksi dinaikkan minimal 1 juta masker per hari di akhir bulan ini," tulis Ridwan, Kamis (16/4/2020).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

BERITA GEMBIRA, Alhamdulillah, Jawa Barat sebagai tuan rumah dari 60 % industri se Indonesia, bisa dan mampu memproduksi masker bedah sendiri secara masif. Ini industri masker bedah kualitas ekspor standar WHO berlokasi di Kab Bogor. Saya dan Bupati Bogor @ademunawarohyasin meminta produksi dinaikkan minimal 1 juta masker per hari di akhir bulan ini. Agar berlimpah melawan penimbun dan agar harga jadi murah ( Nomahal-mahal club). Dan mereka menyanggupi dengan segera membeli mesin-mesin baru. Jika Kab Bogor cukup, lanjut jawa barat cukup, lanjut kirim ke provinsi lain se Indonesia agar cukup, baru setelah itu baru boleh ekspor menolong negara lain. Dengan inovasi dan kerja bersama, Insya Allah #KitaPastiMenang

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ridwan Kamil (@ridwankamil) pada 15 Apr 2020 jam 5:20 PDT

Baca juga: Daftar 8 Platform Digital Penyedia Pelatihan Kartu Prakerja

Masker bedah yang diproduksi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para tenaga medis dan menekan harga APD yang semakin naik.

Menurut dia, pihak perusahaan menyanggupi membeli mesin-mesin baru untuk meningkatkan produksi.

Dia menambahkan, jika masker bedah yang diproduksi telah mencukupi untuk kebutuhan di Jawa Barat, maka dapat dikirim ke provinsi lainnya agar dapat membantu daerah tersebut.

Peningkatan produksi masker diklaim dapat memenuhi APD bagi tenaga medis di Jawa Barat selama empat bulan ke depan.

Sementara itu, Pemprov Jabar menganggarkan dana sebesar Rp 16 triliun dalam penanganan pandemi virus corona Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com