Anggaran digunakan untuk mengurangi dampak ekonomi yang terjadi saat ini.
Beberapa program yang dilakukan dalam meredam dampak ekonomi seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan proyek padat karya yang melibatkan masyarakat.
Baca juga: Bagaimana Kabar Kelanjutan CPNS 2019? Ini Jawaban BKN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur membuat baju hazmat, salah satu alat perlindungan diri (APD) yang dibutuhkan di rumah sakit.
Pemerintah Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan meminta 22 SMK yang mempunyai kompetensi tata busana untuk membuat baju hamzat ini.
Sekitar 1.500 APD telah diproduksi oleh para siswa.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi, pembuatan APD yang dilakukan oleh siswa SMK berkerjasama dengan RS dr.Soetomo untuk memastikan kualitas produk tersebut sesuai standar.
APD sementara ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di Jawa Timur.
Produksi APD dilakukan di sekolah masing-masing dengan beranggotakan sekitar 8-10 orang yang menjahit di setiap sekolah.
Sementara itu, kebutuhan APD di Jawa Timur diperkirakan minimal mencapai 3.350 buah per hari.
"Satu pasien sehari butuh 23 APD. Jika diperkirakan puncaknya sampai 150 pasien maka per hari butuh 3.350 APD. Kami berharap itu tidak sampai terjadi tetapi kita harus menyiapkan contigency plan," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) khusus rumah sakit pemrov Jawa Timur diperkirakan saat puncak covid-19 akan mencapai 3.350 buah per harinya.Belum RS Swasta yang menjadi rujukan. Untuk menangangi satu pasien, butuh sekitar 23 sampai 32 APD. pic.twitter.com/P6ZWsnofb2
— Khofifah Indar Parawansa (@KhofifahIP) April 3, 2020
Baca juga: THR PNS Cair Paling Cepat 10 Hari Sebelum Lebaran
Selain oleh siswa SMK, pembuatan APD juga dilakukan oleh Pabrik Putrateja Sempurna di Kota Probolinggo.
Pabrik industri tekstil ini mengonversi usahanya untuk memproduksi hamzat dan masker hingga tiga bulan mendatang.
Kapasitas produksi hamzat mencapai satu juta buah per bulan. Sehingga, jika dilakukan selama tiga bulan akan menghasilkan tiga juta baju hamzat.
Pemprov Jatim mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 2,3 triliun.
Jumlah tersebut setara dengan 6,8 persen anggaran APBD Jatim 2020.