Haruskah seseorang berperilaku berbeda jika mereka berpikir, tetapi tidak tahu pasti, bahwa mereka sudah terinfeksi?
Dr David Buchholz: Kita harus menjadi contoh bagi orang lain. Jika kita memang berjuang bersama-sama, maka kita harus patuh untuk melakukan pembatasan sosial dan fisik.
Hillmann: Karena tidak ada cara nyata untuk mengetahui pada titik ini siapa yang mungkin terinfeksi. Kecuali jika Anda menunjukkan gejala, Anda akan mendapatkan tes swab dan didiagnosis secara pasti.
Jika belum ada diagnosis saya akan bersikap seperti biasa sembari terus melakukan semua hal yang seharusnya dilakukan semua orang saat ini, yaitu menjaga jarak dan kebersihan tangan.
Saya pikir memakai masker di tempat umum adalah rekomendasi yang masuk akal berdasarkan apa yang kita ketahui tentang spektrum gejala yang luas dan fakta bahwa orang yang tidak menunjukkan gejala masih dapat menularkan virus.
Baca juga: Berusaha Tak Ada PHK, Begini Cara Visinema Bantu Karyawannya Saat Pandemi Corona
Jika saya pikir saya mungkin terinfeksi, apakah saya memiliki kewajiban untuk memberi tahu orang yang pernah melakukan kontak dengan saya? Sekalipun itu mungkin saja hanya flu biasa?
Buchholz: Tentu saja. Saya berada di New York dan virus itu pasti sudah ada di masyarakat sebelum kami menyadarinya.
Jadi, ya, setiap anggota keluarga dan teman dekat, mungkin seseorang yang bekerja dengan Anda, saya pikir harus diberi tahu jika Anda menunjukkan gejala, terutama jika ada kontak langsung dalam 14 hari terakhir.
Hillmann: Sebenarnya hal ini adalah kebebasan masing-masing orang.
Namun, karena lonjakan infeksi di tempat-tempat seperti New York, jika Anda memiliki gejala tapi belum diuji, dan Anda berhubungan dekat dengan seseorang, saya pikir Anda harus memberi tahu mereka.
Baca juga: BTS Semangati Indonesia Lawan Pandemi Virus Corona
Jika saya pernah terinfeksi, dapatkah saya terinfeksi lagi?
Buchholz: Tidak ada bukti bahwa ada yang terinfeksi lebih dari satu kali.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh normal yang dapat bereaksi terhadap virus dan menjadi lebih baik harusnya memiliki kekebalan untuk beberapa waktu, setidaknya satu tahun, jika tidak seumur hidup.
Ada laporan dari China yang menyebut bahwa ada orang-orang menunjukkan hasil positif Covid-19 untuk kedua kalinya. Namun, sebagian besar ilmuwan beranggapan bahwa hal tersebut terjadi karena ketidaktepatan pengujian.
Baca juga: Dua Pasien Corona Tak Jujur, Satu Tenaga Medis Positif Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.