Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kondisi Yaman, yang Harus Bertahan di Antara Perang dan Corona

Kompas.com - 13/04/2020, 14:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Satu hari berselang, koalisi Arab Saudi-UEA membalas Houthi dengan meluncurkan puluhan rudal ke ibu kota Sanaa, Yaman.

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?

Dorong perudingan

Martin Griffiths, utusan khusus PBB untuk Yaman, mengatakan pada hari Jumat bahwa kantornya secara teratur berhubungan dengan kedua belah pihak.

Pengumuman gencatan senjata disambut dengan hati-hati oleh konsorsium lebih dari 50 LSM yang bekerja di Yaman, termasuk Oxfam, Dewan Pengungsi Norwegia, Tearfund dan Komite Penyelamatan Internasional.

"Kami mendesak semua pihak dalam konflik di Yaman untuk segera menghentikan pertempuran, untuk menerapkan gencatan senjata tanpa penundaan dan bekerja dengan utusan khusus PBB untuk segera memulai kembali perundingan politik yang komprehensif dan inklusif untuk mengakhiri konflik," kata kelompok itu.

Baca juga: Pantau Kebutuhan APD Rumah Sakit dan Fasyankes di Laman Kawalrumahsakit.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com