Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halim Mahfudz

Dosen dan praktisi komunikasi strategis yang sekarang menjadi pengasuh pondok pesantren Seblak di Jombang, Jawa Timur.

Takut kepada Tuhan dengan Benar di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 12/04/2020, 10:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

VIRUS Corona atau Covid-19 masih menghantui warga bumi. Hingga saat ini tidak kurang dari 210 negara terdampak virus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang ini.

Worldometers, lembaga pencatat statistik dunia yang live Sabtu (11/4/2020) menunjukkan jumlah infeksi virus di dunia mencapai 1.699.815 kasus dengan 376.500 orang dinyatakan sembuh. Namun sebanyak 102.741 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat dilaporkan kini menjadi negara dengan kasus tertinggi sebanyak 531.257 orang terinfeksi.

Dua negara lain juga memprihatinkan yaitu Spanyol dengan kasus positif 163,027, dengan kematian 16.606 orang, dan kesembuhan 59,109 orang. Berikutnya adalah Italia dengan 157,271 kasus positif, 19,648 meninggal, dan 32,534 sembuh.

Cina yang dikabarkan jadi titik awal tersebarnya Covid19 kini justru tampak sudah melewati masa berat mereka.

Tercatat 81,953 kasus total, 3,339 meninggal, 77,527 sembuh dan tidak tercatat penderita baru dan tidak ada kematian baru.

Dari data yang ada, kecepatan menyebarnya Covid19 justru terjadi di bulan April ini. Ini adalah catatan statistiknya:

Statistik kasus Corona di dunia berdasarkan catatan Worldometer, 12 April 2020.WORLDOMETER Statistik kasus Corona di dunia berdasarkan catatan Worldometer, 12 April 2020.

Memaksa pemerintah kerja keras

Kecepatan dan kemudahan menyebarnya Covid 19 memaksa seluruh aparat pemerintah kerja keras.

Aturan baru dikembangkan dan diterapkan untuk mengurangi bahkan melarang pertemuan besar warga dengan tujuan menurunkan dan mencegah kontak fisik antarwarga.

Perkumpulan warga terbukti menjadi lahan subur menyebarnya Covid19 dengan cepat, dan sulitnya pemantauan siapa saja yang sudah terpapar.

Setelah Tabligh Akbar, Pakistan mengkarantina 20.000 orang setelah mereka menghadairi acara tersebut 10-12 Maret lalu di Lahore.

Pemerintah Pakistan masih mencari puluhan ribu orang lagi yang diduga ikut hadir dalam acara tersebut.

Di India, setelah acara yang diselenggarakan di Nizamuddin sebelah barat New Delhi, lebih 1.000 jamaah dibawa polisi, 335 dirawat di rumah sakit dan ribuan lainnya sedang dicari.

Polisi melakukan imbauan kepada pengendara mobil untuk dapat mematuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Menteng, Jakarta (11/4/2020). Iimbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Polisi melakukan imbauan kepada pengendara mobil untuk dapat mematuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Menteng, Jakarta (11/4/2020). Iimbauan ini dilakukan agar masyarakat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari, yang salah satu aturannya adalah pembatasan penumpang kendaraan serta anjuran untuk menggunakan masker jika berkendara.

Polisi dan TNI turun di jalan menegakkan aturan dengan satu tujuan: mencegah tersebarnya Covid 19 lebih luas.

Dokter dan petugas medis menjadi pasukan garga depan dalam mendeteksi dan merawat ODP dan PDP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com