Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Bisa Menular dari Orang Tanpa Gejala, Bagaimana Mengujinya?

Kompas.com - 25/03/2020, 17:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktor Detri Warmanto dan Idris Elba dilaporkan positif virus corona atau SARS-CoV-2 dalam pekan lalu.

Meskipun dinyatakan positif Covid-19, dua aktor ini disebut tidak merasakan gejala apa pun, misalnya batuk kering, pilek, demam, dan kesulitasn bernapas. Justru mereka merasa sangat sehat.

Lantas, bagaimana cara mengenali orang yang tampak sehat namun mereka terinfeksi virus corona?

Berikut 4 hal yang perlu diketahui soal virus corona dari pasien positif tanpa gejala.

1. Dilakukan sistem pengujian contact tracing

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (21/3/2020), President ACCESS Health International, William Haseltine mengungkapkan, virus corona tidak hanya menyebar melalui orang dengan gejala nampak terinfeksi virus corona, tapi juga bisa dari pasien yang tanpa gejala.

Karena itu melihat kondisi tersebut, dia merekomendasikan untuk melakukan sistem pengujian yang disebut contact tracing atau pelacakan kontak.

Menurutnya, cara ini melibatkan pengujian setiap orang dengan gejala terlebih dahulu. Kemudian, menemukan dan menguji setiap orang yang berhubungan atau kontak dengan orang tersebut selama lebih dari dua minggu.

Diketahui, sistem ini telah diberlakukan di Korea Selatan dan Singapura.

Baca juga: Malaysia Perpanjang Lockdown hingga 14 April, Pemerintah Imbau Tidak Panic Buying

2. Pasien positif, tapi paru-paru tetap normal

Sementara itu, seorang perempuan asal Wuhan, China dilaporkan melakukan perjalanan dari Wuhan ke Anyang, China untuk mengunjungi beberapa kerabatnya.

Perempuan tersebut kemudian diperiksa dan hasil awal menunjukkan negatif virus corona, namun setelah tes tindak lanjut justru berubah menjadi positif.

Setelah dipastikan positif terjangkit virus corona, petugas medis pun kemudian melakukan pengecekan paru-paru menggunakan CT Scan dan menunjukkan paru-parunya tetap normal, tidak mengalami demam dan gejala pernapasan.

3. Bukan pendorong utama penyebaran virus

Pada awal Maret 2020, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar mengungkapkan, penularan virus corona oleh orang yang terinfeksi namun tanpa gejala bukanlah pendorong utama penyebaran virus corona berkode SARS-CoV-2 ini.

Menurutnya, pemerintah dan masyarakat hanya perlu fokus pada pasien yang memiliki gejala.

Selain itu, imbauan tersebut juga digaungkan melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Dalam situs resmi CDC disebutkan, beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum orang menunjukkan gejala. Ada laporan tentang hal ini terjadi karena virus corona berjenis baru ini. Namun, hal ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus corona.

Baca juga: Ramai soal Hantavirus, Berikut Sumber Penyebaran dan Cara Pencegahannya...

4. Transparan tentang cara penyebaran virus

Karena sama-sama berperan dalam menyebarkan virus entah dari pasien bergejala atau tanpa gejala, Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, AS, Michael Osterholm mendesak agar pemerintah maupun pejabat publik mau lebih transparan tentang cara penyebaran virus ini.

"Ini saatnya bicara langsung. Ini saatnya memberitahu publik apa yang kita ketahui dan sebaliknya," ujar Osterholm.

Sementara itu, penyebaran virus corona dengan tanpa gejala juga dilaporkan banyak ditemui di Massachusetts.

Juru Bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts menjelaskan, penyelidikan wabah sedang berlangsung dan informasi baru tentang kasus dan status gejala mereka, dimungkinkan akan tersedia dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com