KOMPAS.com - Sejauh ini virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, telah menjangkiti 292.271 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, total kasus kematian akibat virus ini lebih dari 12.000 orang dan 89.000 di antaranya dinyatakan sembuh.
Melansir SCMP, hampir satu miliar orang di seluruh dunia terkurung di rumah mereka, saat negara bagian Amerika Serikat pun turut menerapkan untuk tetap tinggal di rumah, serupa dengan Eropa, dan India.
Pemerintah Singapura pun telah melarang seluruh kunjungan jangka pendek ke negaranya.
Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona
Tindakan dilakukan saat kematian akibat pandemi global corona virus terus meningkat.
Lebih dari sepertiga orang Amerika menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam berbagai fase penguncian, termasuk di dalamnya New York, Los Angeles, dan Chicago, dengan lebih banyak negara bagian diperkirakan akan meningkatkan pembatasan.
Jumlah kematian akibat virus ini di seluruh dunia melewati 12.700 kasus, saat Italia yang paling parah melaporkan rekor jumlah kematian dalam satu hari dengan kurang lebih 800 kasus.
Banyaknya korban di negara tersebut melewati 4.800 orang.
Sementara, Spanyol juga melaporkan adanya lonjakan kematian baru sebesar 32 persen.
Pada Minggu (22/3/2020), daratan China melaporkan 46 kasus baru, di mana 45 kasus di antaranya merupakan imported cases.
Negara yang merupakan tempat pertama kalinya virus ini ditemukan mengonfirmasi adanya enam kematian baru, dengan lima berasal dari Provinsi Hubei.
Di China, telah terkonfirmasi 81.504 kasus positif corona virus sejak awal wabah dengan 3.261 kematian.
Sebelumnya, pemerintah Provinsi Hubei melaporkan tak ada kasus baru selama empat hari berturut-turut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pusat Kota Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir tahun lalu, memberikan secercah harapan untuk seluruh dunia.
Namun, terdapat kekhawatiran akan gelombang baru infeksi impor di wilayah tersebut, dengan Hong Kong melaporkan adanya 48 kasus baru pada Jumat (20/3/2020) lalu.
Baca juga: [HOAKS] Putin Lepaskan Singa untuk Cegah Warga Keluar Rumah Saat Wabah Corona
Sementara itu, Singapura telah melarang seluruh pengunjung jangka pendek memasuki atau transit melalui negara tersebut per Senin (23/3/2020).
"Mengingat tingginya risiko impor kasus Covid-19 ke Singapura, semua pengunjung jangka pendek sekarang tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura. Ini juga untuk menghemat sumber daya sehingga kita dapat fokus pada warga Singapura," bunyi keterangan Kementerian Kesehatan setempat.
Pembatasan perjalanan juga diperketat bagi pemegang izin kerja, dengan hanya mereka yang menyediakan layanan penting, seperti dalam perawatan kesehatan dan transportasi, yang diizinkan untuk masuk.
"Ini adalah langkah yang sangat signifikan terutama untuk ekonomi kecil yang terbuka seperti Singapura. Tetapi ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong.