Formula vaksin yang telah dirancang kini akan langsung diujicobakan pada manusia, tanpa melalui uji coba pada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.
Meski mengundang perdebatan di antara para ahli, namun tuntutan untuk bergerak, uji coba vaksin pada manusia harus segera dimulai.
Uji coba pertama akan dilakukan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute, Seattle, Amerika Serikat.
Sebanyak 45 sukarelawan mulai usia 18-55 tahun yang akan menerima vaksin yang sebelumnya telah dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Moderna Therapeutics, yang diberi nama mRNA-1273.
Masing-masing dari mereka akan dibayar senilai 1.100 dollar Amerika, karena adanya risiko yang harus mereka tanggung.
Baca juga: Mendesak Kembangkan Vaksin Corona, Peneliti Lewatkan Uji Tes pada Hewan
Pasien sukarelawan pertama yang menerima vaksin ini diketahui identitasnya bernama Jennifer Haller (43).
Ia mengaku bersedia menjadi sukarelawan percobaan vaksin karena ingin memberi kontribusi nyata agar vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan dan dipatenkan untuk menyembuhkan pasien lain di seluruh dunia.
Baca juga: Pasien Pertama Terima Suntikan Vaksin Virus Corona, Inilah Identitasnya
Tidak hanya di Amerika, uji coba vaksin pada manusia juga akan dilakukan di Inggris.
Saat ini, Pusat Inovasi Queen Mary BioEnterprises tengah mencari 24 relawan dengan persyaratan tertentu untuk diberikan vaksin yang tengah diuji.
Mereka yang bersedia dan memenuhi syarat akan diberi imbalan sebesar 3.500 poundsterling.
Syaratnya, relawan itu haruslah orang yang sehat, bersedia disuntikkan 2 jenis virus corona, menjalani karantina 2 pekan, diet terbatas, serangkaian tes kesehatan, dan tidak diperkenankan bertemu dengan siapapun keuali dokter dan perawat yang mengawasi.
Baca juga: Ilmuwan di London Cari 24 Relawan untuk Uji Vaksin Corona, seperti Apa Prosesnya?
Perusahaan Farmasi CanSino Biologics di Tianjin, China, menyebutkan, akan segera melaksanakan uji coba vaksin temuannya pada manusia pada pertengahan April 2020 untuk jangka waktu 6 bulan ke depan.
Sebelumnya, vaksin ini telah diujicobakan pada hewan dan disebut aman untuk manusia, karena tidak mengandung zat-zat yang bisa menginfeksi.
Vaksin produksi CanSino Biologics merupakan 1 dari 9 vaksin yang diproduksi oleh China untuk mengatasi virus yang saat ini sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi ini.
Baca juga: Susul AS, China Kembangkan 9 Vaksin Potensial untuk Lawan Virus Corona
(Penulis: Monika Novena, Vina Fadhrotul Mukaromah, Nur Fitriatus Shalihah / Editor: Sri Anindiati Nursastri, Ardi Priyatno Utomo, Virdita Rizki Ratriani, Miranti Kencana Wirawan, Shierine Wangsa Wibawa, Inggried Dwi Wedhaswary)