KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa saat ini terdapat 34 kasus positif terinfeksi virus corona di Indonesia.
Adapun tiga dari pasien tersebut dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, sementara satu orang pasien dinyatakan meninggal dunia.
Terkait adanya penyebaran virus corona di Indonesia dan juga meningkatnya jumlah kasus virus corona di dunia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproduksi 500 kilogram hand sanitizer.
Baca juga: Viral Foto Masker Bekas Seharga Rp 330.000 Dijual di Apotek di Yogyakarta
Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Dr Yenny Meliana mengungkapkan, pembuatan hand sanitizer ini diinisiasi karena kelangkaan stok cairan pembersih tangan tersebut.
"Awalnya atas permintaan Kepala LIPI, kami ditugaskan untuk membuat kebutuhan internal LIPI karena stok di mana-mana habis," ujar Yenny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Pihaknya membuat sekitar 500 kilogram hand sanitizer yang berkadar alkohol 65-70 persen.
"Bahan-bahan yang terkandung dalam pembuatan hand sanitizer yakni air, karbomer, etanol 95 persen, propilen glikol, aroma dari minyak pala, dan turunan minyak sereh," kata dia.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Amankah jika Pakai Hand Sanitizer Berulang Kali?
Selain itu, diberikan unsur tambahan yakni nanosilver sebagai anti-mikroba dan anti-bakteri.
Yenny mengungkapkan, pihaknya hanya memproduksi hand sanitizer tersebut dalam jumlah terbatas dan hanya didistribusikan ke internal LIPI serta dibagikan ke lingkungan sekitar LIPI.
Yenny mengungkapkan, produksi terbatas tersebut dikarenakan keterbatasan alat, seperti alat pengaduk gelas di lab kimia memiliki ukuran yang kecil dan hanya muat kapasitas 50 kilogram untuk sekali pembuatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.