Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru soal Virus Corona dan Covid-19

Kompas.com - 09/03/2020, 12:43 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki bulan ketiga sejak pertama kali dideteksi, virus corona penyebab Covid-19 masih terus menyebar.

Hingga kini, penelitian tentang virus corona jenis baru ini masih terus dilakukan untuk memahami karakteristiknya secara keseluruhan.

Berdasarkan laporan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) per 7 Maret 2020, sejumlah perkembangan pada identifikasi virus ini.

Beberapa perkembangan yang dilaporkan mencakup hal-hal berikut:

  • Data epidemiologi baru
  • Penyebaran virus di antara orang yang tidak menunjukkan gejala
  • Laporan terkini isolasi Covid-19 pada tinja
  • Aksesibilitas terapi obat yang tengah diinvestigasi sebagai pengobatan
  • Pedoman sepsis yang bertahan bagi anak-anak.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 10 Negara dan Wilayah Ini Tetapkan Status Darurat

Periode inkubasi dan gejala

Melansir laman resmi CDC, di antara laporan yang mendeskripsikan presentasi klinis dari pasien yang terkonfirmasi Covid-19, kebanyakan terbatas pada pasien dengan pneumonia.

Perode inkubasi diperkirakan selama empat hari dengan jarak interkuartil dua hingga tujuh hari.

Namun, beberapa penelitian memperkirakan jarak yang lebih besar dalam periode inkubasi, terutama berdasarkan virus corona sebelumnya seperti MERS-CoV dan SARS-CoV. 

Berdasarkan kasus-kasus virus corona sebelumnya, periode inkubasi dapat berkisar dari dua hari hingga 14 hari. 

Tanda dan gejala pasien yang dilaporkan dirawat di rumah sakit adalah demam pada 44 persen pasien saat masuk ke rumah sakit, dan berkembang menjadi 89 persen pasien selama dirawat di rumah sakit. 

Gejala lain yang jarang dilaporkan antara lain adalah sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk  dengan produksi dahak dan/atau hemoptisis.

Baca juga: Seberapa Tangguh Siaga Corona di Indonesia?

Beberapa pasien juga mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan mual sebelum mengalami demam atau penurunan tanda dan gejala pada saluran pernapasan. 

Demam yang dialami oleh pasien Covid-19 juga belum dapat dipahami sepenuhnya.

Ada pasien yang dilaporkan mengalami demam dalam waktu lama. Sementara, yang lain mengalami demam yang bersifat intermiten.

Selain itu, sejumlah laporan menjelaskan identifikasi infeksi tanpa gejala atau subklinis berdasarkan deteksi virus dari spesimen usap tenggorokan pada pasien yang terkonfirmasi positif. 

Kasus pasien Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala juga terjadi pada dua kasus baru di Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com