Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Komik, Jokowi Ingatkan Masyarat Tak Panik Hadapi Virus Corona

Kompas.com - 08/03/2020, 13:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi


KOMPAS.com - 
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi virus corona yang saat ini sudah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. 

Imbauan itu disampaikan dalam serangkaian konten komik yang diunggahnya di akun Instagram @jokowi pada Minggu (8/3/2020)

Dalam gambar berseri tersebut dikisahkan seorang ibu panik mengetahui informasi adanya virus corona di Indonesia sehingga langsung menyerbu pusat perbelanjaan untuk mendapatkan bahan makanan pokok.

Setelah itu, ada tetangga yang menanyakan apakah ada masker yang masih tersedia, karena ia mengaku anaknya sedang sakit dan sangat membutuhkan masker.

Saat kondisi seperti itu, sosok kakek yang digambarkan mirip dengan Jokowi muncul dan memberikan imbauan.

"Nak, khawatir gitu wajar, tapi jangan panik sampai belanja berlebihan," ujarnya.

Selanjutnya, tokoh kakek itu pun memberikan saran yang dinilai lebih efektif untuk melindungi diri dari corona, yakni dengan beberapa cara.

"Rajin cuci tangan, jaga jarak kalau ada orang bersin atau batuk, jaga kesehatan supaya imunitas kita kuat. Yang lebih penting lagi, kalau memang sakit jangan takut. Langsung lapor atau periksa ke dokter," ujar kakek itu.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Italia Karantina Seperempat Warganya hingga 3 April

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Mar 7, 2020 at 6:18pm PST

Melengkapi cerita yang disampaikan dalam unggahannya, Jokowi menuliskan beberapa keterangan dan menekankan pentingnya kerja sama dan rasa kemanusiaan.

"Kita boleh khawatir atas virus korona, tapi tidak perlu panik. Kita bisa melewatinya dengan bersatu, bekerja sama, dan tidak kehilangan rasa kemanusiaan," tulisnya.

Baca juga: Setelah California, Kini New York di AS Deklarasikan Kondisi Darurat Corona

Panik setelah pengumuman

Sejak Jokowi mengumumkan 2 orang pertama yang positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia pada Senin (2/3/2020), tak butuh waktu lama banyak masyarakat yang panik dan takut akan tertular virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Masyarakat banyak yang langsung menyerbu toko untuk membeli stok kebutuhan pangan juga menyerbu apotek untuk mendapatkan masker atau hand sanitizer.

Update pada Minggu (8/3/2020), seperti dikutip dari South China Morning Post, ada sebanyak 105.024 pasien virus corona di seluruh dunia.

Sebanyak 3.597 orang meninggal dunia, namun 56.903 lainnya dinyatakan telah sembuh.

Indonesia melaporkan adanya 4 kasus positif virus corona dalam sepekan ini.

Sementara tetangga dekat Indonesia, yaitu Malaysia melaporkan 93 pasien positif, Singapura 138, Thailand 47, Vietnam 18 dan Filipina 5 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com