Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Bikin Masker Sendiri di Rumah Menurut Ilmuwan Hong Kong

Kompas.com - 03/03/2020, 20:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Indonesia mengumumkan kasus virus corona pertama pada Senin (2/3/2020). Pengumuman tersebut ditanggapi masyarakat dengan memborong masker di beberapa kota besar. 

Dampaknya, stok masker di beberapa toko menjadi menipis bahkan habis. Jika pun masih ada stok, harga masker tersebut biasanya menjadi melambung tinggi. 

Beberapa ahli sebenarnya lebih menyarankan sering-sering mencuci tangan dengan sabun atau cairan beralkohol untuk mencegah virus corona. Ketimbang memprioritaskan menggunakan masker. 

Namun apabila ingin menggunakan masker sebagai antisipasi, tetapi tidak dapat menemukannya di toko atau apotek bisa membuat sendiri di rumah untuk alternatifnya. 

Dilansir dari South China Morning Post, ilmuwan dari Hong Kong, Profesor Alvin Lai, dr. Joe Fan, dan dr. Iris Li menemukan cara mudah dan murah untuk membuat masker sendiri di rumah.

Profesor Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong mendukung penggunaan masker ini. 

Baca juga: Kacamata Berembun saat Memakai Masker, Coba Cara Ini!

Tes laboratorium

Joe Fan King-man, asisten kepala eksekutif rumah sakit Universitas Hong Kong, mengatakan masker buatan rumah telah menjalani tes laboratorium.

 

Hasilnya terbukti mencapai 80 hingga 90 persen fungsi masker bedah reguler dalam hal penyaringan aerosol dan tetesan. Meskipun demikian, masker ini tidak bisa berfungsi permanen.

"Masker buatan sendiri hanya bisa sebagai alternatif bagi mereka yang tidak memiliki peralatan tetapi perlu melindungi diri dari infeksi," kata Fan.

Untuk membuatnya, Anda memerlukan bahan-bahan berikut ini:

  • Kitchen roll
  • Tisu tebal
  • Karet
  • Pelubang kertas
  • Isolasi kertas
  • Gunting
  • Kawat berlapis plastik

Setelah semua bahan tersedia, masker pun siap dibuat. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membuat masker ini adalah mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun.

Kemudian ikuti langkah di bawah ini:

Cara pembuatannya:

  • Tumpuk 2 lembar kertas tisu
  • Tambahkan dua lembar kitchen roll di atas dan bawah tisu tersebut
  • Potong menjadi dua bagian
  • Rekatkan tepian kanan dan kiri lapisan tadi menggunakan isolasi kertas
  • Buat masing-masing dua lubang di sisi kanan dan kirinya menggunakan pelubang kertas
  • Pasang kawat plastik di bagian atas masker menggunakan isolasi kertas agar saat dipakai bisa disesuaikan dengan bentuk hidung
  • Masukkan karet di masing-masing lubang yang ada, kemudian ikat

Baca juga: Saat Media-media Asing Beritakan Letusan Gunung Merapi Hari Ini...

Namun, ada satu hal yang perlu diingat. Masker ini sifatnya hanya sebagai alternatif darurat dan tidak bisa disamakan dengan fungsi dari masker bedah yang biasa digunakan untuk melindungi diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com