Laporan ini disusun oleh tim yang terdiri dari spesialis-spesialis dari China dan luar negeri yang merupakan bagian dari perjalanan WHO selama 9 hari ke Beijing, Provinsi Guangdong, Sichuan, dan Hubei mulai 16 Februari 2020 lalu.
Ini memberikan gambaran umum tentang perjalanan tersebut, menilai respons terhadap epidemi dan mengidentifikasi langkah selanjutnya yang harus diambil China dan negara lain.
Tim tersebut menyimpulkan bahwa penularan virus di China dari manusia ke manusia sebagian besar terjadi di dalam rumah tangga.
Di antara 344 klaster di Provinsi Guangdong dan Sichuan, 78-85 persen terjadi dalam keluarga.
Meskipun penularan juga terjadi di rumah sakit dan tempat lainnya, penularan di tempat-tempat tersebut tampaknya bukan fitur utama dari virus di China.
Pada 20 Februari 2020, ada 2.055 kasus dikonfirmasi di antara petugas kesehatan dari 476 rumah sakit di seluruh negeri, di mana 88 persen di antaranya berada di provinsi Hubei.
Namun, sebagian besar kasus di antara pekerja medis diidentifikasi pada awal wabah di Wuhan saat pengalaman masih rendah.
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Dalam beberapa kasus kemudian, pekerja medis mungkin telah terinfeksi di dalam rumah daripada di tempat perawatan kesehatan.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Guangdong, penelitian tersebut mengungkapkan, virus corona dapat dideteksi pada sampel pernapasan atas satu atau dua hari sebelum gejala.
Sejauh ini, langkah pencegahan terbaik yaitu menjaga jarak aman dari orang lain dan meminimalkan kontak dekat di tempat-tempat umum.
Namun, risiko lebih banyak kasus meningkat saat pekerjaan dilanjutkan dan pembatasan gerakan dicabut.
Di tengah kritik bahwa pemerintah China lambat menanggapi krisis kesehatan, Presidan China Xi Jinping memberikan sebuah pidato pada 5 Februari 2020.
Xi menyerang beberapa pemerintah daerah karena kegagalan mereka untuk memaksakan upaya pencegahan dan pengendalian yang memadai.
Lebih lanjut, Xi menambahkan, komite partai dan pemerintah di semua tingkatan secara aktif melakukan pekerjaan pencegahan dan pengendalian di bawah kepemimpinan pemerintah pusat.
Tapi, beberapa pemerintah daerah mengambil langkah-langka yang tidak tepat dan sering mengubah kebijakan.