Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gedung WTC Dibom, 6 Meninggal, 1.000 Lainnya Luka-luka

Kompas.com - 26/02/2020, 06:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 27 tahun yang lalu, tepatnya pada 26 Februari 1993, sebuah bom meledak di World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat (AS).

Serangan bom itu bukanlah peristiwa tertabraknya menara kembar tersebut oleh pesawat. 

Diberitakan Harian Kompas (28/2/1993), sebuah bom mobil seberat 90 kg meledak pukul 12.18 waktu setempat.

Bom itu meledak di tempat parkir bawah tanah WTC, gedung kembar berlantai 110.

Sedikitnya lima orang tewas dan 700 cedera serta ribuan orang terjebak dalam kegelapan dan asap selama berjam-jam.

Seorang wanita hamil diangkut dari atap gedung dengan helikopter penyelamat beserta 23 orang lainnya.

Ledakan menyebabkan lubang sedalam 30 meter, menembus 3 lantai garasi bawah tanah, dan menyebarkan api yang menembus gedung kembar nomor dua tertinggi di dunia itu.

Sekitar 100.000 orang diperkirakan menghuni gedung yang tingginya sekitar setengah kilometer tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Flores, Lebih dari 1.300 Orang Meninggal

Perburuan tersangka

Mereka berlarian pontang-panting melalui tangga yang gelap, karena listrik dan lift mati.

Asap menyebar ke seluruh gedung dan bertahan selama berjam-jam. Perlu waktu 8 jam untuk memulihkan listrik dan membuat 250 elevator (lift) bergerak lagi.

Pemerintah dan Federal Bureau Investigation (FBI) melakukan perburuan besar-besaran untuk para tersangka.

Dikutip dari Harian Kompas (2/3/1993), Direktur FBI James Fox menduga peledakan itu ada kaitannya dengan aksi teroris.

Setelah itu keamanan di New York dan Washington diperketat.

New York Times mengutip sumber-sumber dari kepolisian, Minggu (28/2/1993) memberitakan para penyelidik meneliti salah satu telepon gelap.

Telepon itu berasal dari seorang penelepon beraksen asing yang mengaku berasal dari negara bekas Yugoslavia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia

Dalang ditangkap

Harian Kompas (6/3/1993) memberitakan FBI telah menangkap Mohammed Salameh (26) yang diyakini sebagai tersangka.

Selain itu dikutip History, tersangka lain yang ditangkap adalah Ahmad Ajaj, Nidal Ayyad, dan Mahmoud Abouhalima.

Masing-masing dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Masih dari sumber yang sama, seseorang yang diyakini menjadi dalang atas serangan bom tersebut adalah Ramzi Ahmed Yousef.

Dia baru tertangkap dua tahun kemudian, yaitu pada Februari 1995 di Pakistan.

Eyad Ismoil, yang mengendarai Ryder van ke garasi parkir di bawah World Trade Center (WTC), ditangkap di Yordania

Pada November 1997, Yousef dan Ismoil dihukum penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Bom di WTC tidak meruntuhkan menara kembar tersebut. Tapi telah menewaskan 6 orang dan melukai 1.000 orang.

Baca juga: Viral Diduga Bom Rakitan Palsu di Sulsel Dibuat oleh Pelajar SMP, Ini Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com