Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Kasus Virus Corona Ditemukan di Komplek Pabrik Samsung

Kompas.com - 22/02/2020, 19:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Samsung Electronics telah mengonfirmasi adanya satu kasus virus corona di komplek pabriknya di kota Gumi, Korea Selatan pada Sabtu (22/2/2020).

Seiring dengan pengumuman itu, Samsung telah menutup seluruh fasilitasnya hingga Senin (24/2/2020) mendatang.

Dilansir dari Reuters, salah satu pabrikan smartphone top dunia itu mengatakan, lantai tempat karyawan yang terinfeksi itu bekerja akan ditutup sementara.

"Perusahaan telah menempatkan orang-orang yang melakukan kontak dengan karyawan terinfeksi virus corona di ruang karantina," tulis Samsung dalam sebuah rilisnya.

"Perusahaan juga akan mengambil langkah-langkah untuk menguji mereka yang memiliki kemungkinan terinfeksi," sambungnya.

Pabrik Samsung di Gumi menyumbang sebagian kecil dari total produksinya, khususnya ponsel kelas menengah atas dan ditujukan untuk pasar domestik.

Sementara ini sebagian besar produksi ponsel Samsung dilakukan di Vietnam dan India.

Kendati demikian, Samsung menegaskan jika produksi chip dan display di bagian lain Korea Selatan tidak akan terpengaruh dengan kondisi tersebut.

Kota Gumi sendiri terletak di barat laut kota Daegu, tempat penyebaran virus corona terbesar di Korea Selatan.

Jarak antara kota Gumi dengan kota Daegu sekitar 36 kilometer. Perjalanan bisa ditempuh kurang dari sejam. 

Baca juga: Melacak Penyebaran Virus Corona di Kota Daegu, Korea Selatan

Virus Corona di Korea Selatan

Sejak Kamis (20/2/2020), terjadi lonjakan jumlah pasien virus corona di Korea Selatan.
Sejauh ini, 433 kasus telah dikonfrimasi dengan dua kasus kematian yang menimpa seorang pria berusia 63 tahun dan wanita berusia 55 tahun.

Sebesar 80 persen dari kasus virus corona di Korea Selatan berasal dari Kota Daegu dan dikaitkan dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang bekerja di gereja kota itu.

Wanita tersebut pertama kali menderita demam pada 10 Februari 2020.

Akan tetapi, ia dua kali menolak untuk diperiksa dengan alasan tak pernah bepegian ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir.

Sebelum didiagnosis, wanita itu telah datang ke empat layanan kesehatan untuk memeriksakan kondisinya.

Gereja Shincheonji sendiri telah menutup semua fasilitasnya secara nasional.

"Kami sangat menyesal bahwa karena salah satu anggota kami yang menganggap kondisinya sebagai pilek biasa karena tidak bepergian ke luar negeri, menyebabkan banyak orang di gereja kami terinfeksi," tulis gereja dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Guardian, Kamis (20/2/2020).

Wali Kota Daegu Kwon Young-Jin sendiri telah mengimbau warganya agar tetap di rumah sebagai antisipasi atas penyebaran virus corona.

Young-Jin juga memerintahkan penutupan semua sekolah dan perpustakaan umum.

Sementara itu, sekolah-sekolah di kota yang berjarak dua jam dari Ibu Kota Seoul tersebut sedang mempertimbangkan untuk menunda kegiatan belajar awal musim semi yang dijadwalkan pada awal Maret.

Baca juga: 80 Persen Kasus Virus Corona Terbaru di Korea Selatan dari Kota Daegu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com