Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumor Angin Wuhan Bawa Virus Corona hingga ke Hong Kong Disebut Tidak Benar

Kompas.com - 16/02/2020, 20:36 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar rumor soal virus corona atau Covid-19 mengenai kabut asap akibat kremasi korban meninggal dunia.

Dilansir dari Express, Rabu (12/2/2020), terlihat kabut asap di Wuhan. Hal itu memicu kekhawatiran orang-orang bahwa pada saat itu jumlah korban tewas sebenarnya lebih dari 1.100 orang.

Komisi Kesehatan Nasional China telah memerintahkan semua jenazah korban meninggal akibat virus korona dikremasi.

Penguburan dan pemakaman dilarang dengan alasan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, proses kremasi di Wuhan dilakukan secara terus menerus setiap hari.

Ada pula yang menyebutkan bahwa kabut itu disebabkan tujuh krematorium yang dijalankan setiap hari.

Baca juga: 3 Minggu Dirawat karena Virus Corona, Pasien Sembuh: Saya Pikir Saya Mengetuk Pintu Neraka

Sementara itu, dilansir dari SCMP, Minggu (16/2/2020), beredar di Facebook dan Whatsapp pesan tentang adanya angin dingin yang menerpa Hong Kong dan dapat menyebarkan virus corona.

Pesan yang beredar itu menyebutkan, angin dingin akan menyebar dari Wuhan ke kota-kota terdekatnya termasuk Hong Kong.

Oleh karena itu, warga Hong Kong diimbau menutup jendela mereka dan tinggal di rumah dengan masker hingga udara dingin lewat.

Mantan Direktur Observatoium Hong Kong Lam Chiu-Ying membantah klaim tersebut dan mengatakan hal itu sama sekali tidak berdasar.

"Wuhan berjarak 900 km dari Hong Kong," tulisnya di halaman Facebook-nya, seperti dikutip SCMP.

Baca juga: Puji China Tangani Virus Corona, Netralitas WHO Dipertanyakan

Dia melanjutkan, bahkan jika virus itu dapat menyebar melalui udara, virus itu akan menipis atau berkurang sebagian besar.

Jadi, menurut dia, tidak akan berdampak pada kota-kota lain apalagi Hong Kong.

Selain itu, ada hujan ketika udara dingin bergerak ke selatan sehingga akan tersapu sepenuhnya.

Menurut Observatorium Hong Kong, suhu di daerah perkotaan akan bertahan sekitar 14 derajat pada hari Minggu (16/2/2020) dan turun menjadi sekitar 12 derajat pada malam hari.

Ini akan menjadi beberapa derajat lebih rendah di new teritories.

Diperkirakan, Hong Kong akan tetap dingin dan kering selama beberapa hari ke depan.

Suhu minimumnya turun hingga 10 derajat pada hari Senin dan Selasa, sebelum naik ke 12 derajat pada hari Rabu, dan 14 derajat pada hari Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com