KOMPAS.com - Hari ini 97 tahun yang lalu, arkeolog Inggris Howard Carter memasuki ruang pemakaman yang tersegel dari seorang penguasa Mesir Kuno, Raja Tutankhamen pada 16 Februari 1923.
Karena orang Mesir kuno yang mengangap raja (firaun) sebagai dewa, mereka pun memelihara tubuh para rajanya dengan hati-hati setelah mati.
Mereka biasanya menguburkan para raja di dalam sebuah makam yang rumit dan berisi harta kekayaannya untuk menemani para penguasa ke akhirat.
Tak heran, jika banyak makam para firaun yang masih dalam kondisi bagus ketika ditemukan para arkeolog.
Dikutip dari History, para arkeolog dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Mesir untuk menemukan makam para raja tersebut pada abad 19.
Namun, sejumlah harta dalam makam tersebut banyak yang dikuras habis oleh para perampok.
Ketika Carter tiba di Mesir pada 1891, ia meyakini bahwa masih ada satu makam raja yang belum ditemukan, yaitu makam Tutankhamen yang hidup sekitar 1400 SM.
Tak seperti raja lainnya, Tutankhamen tak banyak dikenal karena ia meninggal di saat masih remaja.
Dengan dukungan konglomerat Inggris Lord Carnarvon, Carter mencari makam Tut selama lima tahun tanpa hasil.
Hal itu sempat membuat Lord Carnarvaron putus asa dan ingin mengakhiri pencariannya, tetapi Carter berhasil meyakinkannya dan bertahan satu tahun lagi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: YouTube Diluncurkan, Bagaimana Awal Mulanya?
Penantian mereka pun terbayar pada November 1922 ketika tim Carter menemukan sebuah lorong tersembunyi di puing-puing dekat pintu masuk makam lain.
Lorong tersebut mengarah ke pintu kuno bertuliskan nama Tutankhamen.
Keteka Carter dan Lord memasuki ruang-ruang bagian dalam kamar pada 26 November 1922, mereka mendapati makam itu masih utuh, termasuk harta kekayaan yang tak tersentuh selama lebih dari 3.000 tahun.
Timnya pun mulai menjelajahi empat ruang di dalamnya. Pada 16 Februari 1923, di bawah pengawasan sejumlah pejabat penting, Carter membuka pintu ke ruang terakhir.
Di dalam ruangan itu, tergeletak sebuah sarkofagus yang berisi tiga peti mati. Satu di antara tiga peti itu terbuat dari emas padat dan berisi jasad Raja Tut dalam bentuk mumi.
Sejumlah harta yang ditemukan dalam makam tersebut adalah perhiasan, patung, senjata, dan pakaian.
Bagi Carter, harta paling perharga adalah kondisi mumi yang masih sempurna. Sebab hal itu baru pertama kali ditemukan.
Terlepas dari mitos yang menyebut adanya kutukan bagi siapa pun yang mengganggu makam itu, harta kekayaan di dalamnya pun dipindahkan dengan hati-hati.
Barang-barang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat pameran ternama yang disebut "Harta Karun Tutankhamen" di Museum Kairo, Mesir.
Baca juga: Mengenal Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.