Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Dibukanya Makam Raja Tutankhamen di Mesir

Kompas.com - 16/02/2020, 10:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 97 tahun yang lalu, arkeolog Inggris Howard Carter memasuki ruang pemakaman yang tersegel dari seorang penguasa Mesir Kuno, Raja Tutankhamen pada 16 Februari 1923.

Karena orang Mesir kuno yang mengangap raja (firaun) sebagai dewa, mereka pun memelihara tubuh para rajanya dengan hati-hati setelah mati.

Mereka biasanya menguburkan para raja di dalam sebuah makam yang rumit dan berisi harta kekayaannya untuk menemani para penguasa ke akhirat.

Tak heran, jika banyak makam para firaun yang masih dalam kondisi bagus ketika ditemukan para arkeolog.

Dikutip dari History, para arkeolog dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Mesir untuk menemukan makam para raja tersebut pada abad 19.

Namun, sejumlah harta dalam makam tersebut banyak yang dikuras habis oleh para perampok.

Ketika Carter tiba di Mesir pada 1891, ia meyakini bahwa masih ada satu makam raja yang belum ditemukan, yaitu makam Tutankhamen yang hidup sekitar 1400 SM.

Tak seperti raja lainnya, Tutankhamen tak banyak dikenal karena ia meninggal di saat masih remaja.

Dengan dukungan konglomerat Inggris Lord Carnarvon, Carter mencari makam Tut selama lima tahun tanpa hasil.

Hal itu sempat membuat Lord Carnarvaron putus asa dan ingin mengakhiri pencariannya, tetapi Carter berhasil meyakinkannya dan bertahan satu tahun lagi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: YouTube Diluncurkan, Bagaimana Awal Mulanya?

Lorong tersembunyi

Penantian mereka pun terbayar pada November 1922 ketika tim Carter menemukan sebuah lorong tersembunyi di puing-puing dekat pintu masuk makam lain.

Lorong tersebut mengarah ke pintu kuno bertuliskan nama Tutankhamen.

Keteka Carter dan Lord memasuki ruang-ruang bagian dalam kamar pada 26 November 1922, mereka mendapati makam itu masih utuh, termasuk harta kekayaan yang tak tersentuh selama lebih dari 3.000 tahun.

Timnya pun mulai menjelajahi empat ruang di dalamnya. Pada 16 Februari 1923, di bawah pengawasan sejumlah pejabat penting, Carter membuka pintu ke ruang terakhir.

Di dalam ruangan itu, tergeletak sebuah sarkofagus yang berisi tiga peti mati. Satu di antara tiga peti itu terbuat dari emas padat dan berisi jasad Raja Tut dalam bentuk mumi.

Sejumlah harta yang ditemukan dalam makam tersebut adalah perhiasan, patung, senjata, dan pakaian.

Bagi Carter, harta paling perharga adalah kondisi mumi yang masih sempurna. Sebab hal itu baru pertama kali ditemukan.

Terlepas dari mitos yang menyebut adanya kutukan bagi siapa pun yang mengganggu makam itu, harta kekayaan di dalamnya pun dipindahkan dengan hati-hati.

Barang-barang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat pameran ternama yang disebut "Harta Karun Tutankhamen" di Museum Kairo, Mesir.

 Baca juga: Mengenal Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com