Ia bahkan pernah menerima bintang tanda jasa dari Pemerintah Belgia dan Luxemburg.
Selama kariernya, Laili kerap mengikuti konferensi-konferensi internasional, di antaranya tentang hukum diplomatik, tenaga atom di Winam, dan perundingan mengenai masalah Irian Barat.
Bagi Laili, perempuan harus pandai-pandai menyesuaikan diri dan berhati-hati dalam bertindak.
Sebab, ia sadar betul bahwa dunia ini adalah "dunia kaum pria". Hal-hal yang dianggap wajar dan tak dipergunjingkan jika dilakukan pria, bisa heboh jika yang melakukannya adalah perempuan.
Menurut dia, realitas inilah yang harus dihadapi perempuan sehingga perlu mempersiapkan diri.
Sepanjang hidupnya, Laili memilih independen dalam menjalani kehidupan pribadi. Ia tak pernah memasuki suatu partai politik dan organisasi.
Dalam pandangannya, sulit bagi wanita saat itu untuk menyatukan antara karier dan kedudukan sebagai seorang istri atau ibu rumah tangga.
"Jika memilih yang satu, maka lainnya terpaksa dikorbankan, jika ia tidak menginginkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Laili.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.