Lipsitch pun tidak bermaksud memfokuskan penelitiannya hanya pada satu negara saja, namun data yang ada menunjukkan salah satu negara yang dimungkinkan memiliki kasus belum terdeteksi adalah Indonesia.
"Kami tidak sengaja memfokuskan pada satu negara tertentu saat memulai penelitian ini, kami memperhatikan semua negara. Dan tujuan kami bukan untuk menilai kualitas dari sebuah negara," jelasnya dalam wawancara bersama Nadhira.
Menanggapi tanggapan Menkes Terawan yang menyebut hasil penelitiannya sebagai sebuah penghinaan, Lipsitch mencoba untuk meluruskannya.
"Adanya deteksi kasus yang terlewat bukanlah sebuah penghinaan, karena setiap negara mungkin saja mengalaminya. Ini hanyalah sebuah peringatan sebuah kondisi yang patut kita waspadai dan tanggapi," sebut dia.
Baca juga: Soal Prediksi Virus Corona di Indonesia dari Harvard, Ini Kata Eijkman
Lipsitch mengatakan, penelitian itu mungkin saja memiliki kesalahan atau tidak akurat sepenuhnya. Tetapi, ia menyebut, setidaknya ada hal yang penting untuk menjadi perhatian.
"Sekali lagi kami bermaksud membantu memberi sinyal mengenai hal penting yang harus diperhatikan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.