KOMPAS.com – Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona terus bertambah. Hingga Kamis (13/2/2020), sebanyak 1.357 orang dilaporkan meninggal dunia. Data ini berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dikutip oleh South China Morning Post.
Adapun angka kematian pada Rabu (12/2/2020) tercatat 242 orang. Angka ini menjadi angka kematian paling banyak dalam sehari.
Angka ini lebih tinggi lebih dari dua kali lipat angka kematian sehari sebelumnya.
Pada 11 Februari 2020, tercatat 97 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, angka kematian pada Senin (10/02/2020) disebut sebagai angka kematian tertinggi.
Baca juga: Update Terbaru Virus Corona: 1.116 Orang Meninggal Dunia, 45.204 Orang Terinfeksi
Melansir dari Foxnews, jumlah kematian pada 10 Februari 2020 mencapai angka lebih dari 100.
Menurut NHC, angka ini merupakan angka kematian tertinggi.
Berikut rincian jumlah korban meninggal akibat virus corona:
SCMP memberitakan, kasus baru yang dikonfirmasi otoritas kesehatan di Provinsi Hubei pada Kamis (13/2/2020) adalah sebanyak 14.840 kasus atau hampir 10 kali lipat dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya.
Baca juga: Ditolak 5 Negara karena Virus Corona, Kapal Pesiar Amerika Akan Berlabuh di Kamboja
Dengan demikian, total kasus orang yang terindfeksi virus corona pada Kamis (13/2/2020) adalah sebanyak 60.062.
Sebelumnya, total kasus berjumlah 48.206.
Perkembangan terakhir, WHO menyatakan, vaksin untuk mengatasi virus corona akan siap dalam waktu 18 bulan lagi.
"Jadi hari ini kita harus melakukan semuanya dengan menggunakan perangkat atau sumber daya yang tersedia untuk melawan virus ini," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Selasa (11/2/2020), dikutip dari Reuters.
Dia menyatakan, dengan 99 persen kasus berada di China, maka wabah ini menjadi darurat di negara tersebut.
Meski demikian, tetap menjadi ancaman besar di negara lain di dunia.
Baca juga: Kisah Chloe, Balita yang Hindari Asap Kebakaran Australia Kini Terjebak Wabah Virus Corona
WHO juga menekankan bahwa proses pencarian vaksin dan obat untuk virus baru biasanya berhasil setelah pengujian selama beberapa tahun dan diwarnai dengan kegagalan.
Namun, dengan adanya perkembangan teknologi baru saat ini, diharapkan vaksin virus corona bisa lebih cepat ditemukan.
Saat ini, lebih dari 400 peneliti dari seluruh dunia berusaha menemukan vaksin tersebut.
Sebelumnya, WHO telah menetapkan nama untuk virus corona asal Wuhan, yakni Covid-19.