Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terbaru Virus Corona: 1.116 Orang Meninggal Dunia, 45.204 Orang Terinfeksi

Kompas.com - 13/02/2020, 06:04 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona baru yang diberi nama Covid-19 dan pertama dideteksi di Wuhan ini masih terus bertambah.

Meski laju penyebaran di tempat awalnya, yaitu daratan China, telah melambat, tetapi jumlahnya masih terus meningkat setiap harinya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh John Hopkins CSSE, bersumber dari WHO, CDC, ECDC, NHC, dan DXY, ada 1.116 kasus kematian yang tercatat hingga Rabu, 12 Februari 2020 pukul 19.23 WIB.

Informasi real time tersebut dapat diakses melalui laman https://gisanddata.maps.arcgis.com/

Adapun kasus-kasus kematian akibat virus corona Covid-19 ini tersebar di beberapa negara dengan jumlah kematian terbesar masih berada di daratan China.

Baca juga: Bukan Corona, Virus Misterius Muncul di Nigeria Tewaskan 15 Orang

Berikut adalah lokasi dan jumlah dari kasus kematian tersebut:

  • 1.068 kasus kematian di Hubei
  • 1 kasus kematian di Guangdong
  • 8 kasus kematian di Henan
  • 2 kasus kematian di Hunan
  • 4 kasus kematian di Anhui
  • 1 kasus kematian di Jiangxi
  • 3 kasus kematian di Chongqing
  • 2 kasus kematian di Shandong
  • 1 kasus kematian di Sichuan
  • 8 kasus kematian di Heilongjiang
  • 3 kasus kematian di Beijing
  • 1 kasus kematian di Shanghai
  • 2 kasus kematian di Hebei
  • 1 kasus kematian di Guangxi
  • 3 kasus kematian di Hainan
  • 1 kasus kematian di Guizhou
  • 2 kasus kematian di Tianjin
  • 2 kasus kematian di Gansu
  • 1 kasus kematian di Jilin
  • 1 kasus kematian di Hong Kong
  • 1 kasus kematian di Filipina

Baca juga: Penghuni Gedung di Hong Kong Dievakuasi, Benarkah Virus Corona Tersebar Lewat Pipa?

Sementara itu, total kasus yang terkonfirmasi telah mencapai 45.204 kasus di seluruh dunia dengan jumlah kasus terbesar di daratan China.

Kasus wabah virus corona yang terkonfirmasi di daratan China setidaknya adalah sebanyak 44.685 kasus. Adapun kasus-kasus lain telah mewabah di lebih dari 25 negara di dunia.

Dari jumlah tersebut, 5.085 kasus dinyatakan berhasil sembuh. 

Terus meningkatnya jumlah infeksi virus ini ditanggapi dengan serius oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah sebelumnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan publik global, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut bahwa sebuah virus lebih kuat dalam menciptakan pergolakan politik, ekonomi, dan sosial daripada serangan teroris.

Ia mengatakan bahwa wabah ini menimbulkan ancaman yang sangat serius bagi dunia dan harus dipandang sebagai "Musuh Publik Nomor 1".

WHO juga mengadakan pertemuan selama dua hari terkait virus ini. Salah satunya adalah untuk membahas vaksin dan riset.

"Vaksin pertama dapat siap dalam waktu 18 bulan. Jadi, kita harus melakukan apapun saat ini, menggunakan senjata yang kita punya untuk melawan virus ini sembari mempersiapkan untuk jangka panjang dengan vaksin ini," ungkap Tedros. 

Baca juga: Telepon Presiden Jokowi, Presiden China Yakinkan Mampu Atasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com