Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penduduk Wuhan di Masa "Penguncian" akibat Virus Corona...

Kompas.com - 09/02/2020, 20:25 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember lalu terus menyebar.

Hingga Minggu (9/02/2020), korban jiwa akibat virus corona sudah mencapai angka 814. Artinya, korban jiwa akibat virus corona telah melampui wabah SARS di China pada 2002-2003 silam dengan 744 orang.

Sebagai antisipasi penyebaran, pemerintah China melakukan "penguncian" wilayah Wuhan, akses keluar masuk kota tersebut sangatlah dibatasi. 

"Penguncian" wilayah Wuhan ini memberikan kisah tersendiri bagi salah satu warga di Wuhan, Wu Chen.

Dilansir dari CNN, Wu Chen mengarantina dirinya sendiri di apartemennya di Wuhan. Selama ini, ia hanya ditemani oleh kucingnya, Baozi.

Ia memeriksa suhu tubuhnya sendiri dua kali sehari, satu kali di pagi hari dan satu kali di malam hari.

Selain itu, Wu juga rajin membersihkan apartemennya untuk meminimalkan risiko terkena virus corona yang mematikan, yang kini telah menewaskan sedikitnya 780 orang di seluruh dataran China.

Wu merupakan satu dari jutaan orang yang semuanya terkurung di rumah mereka di Wuhan dan beberapa kota China lainnya, karena pihak berwenang memberlakukan penguncian atau penutupan wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Penguncian ini juga belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Infeksi meningkat

Sejak 13 Januari 2020 lalu, perancang grafis berusia 26 tahun ini hanya beberapa kali berkelana di luar tempat tinggalnya.

Itu pun dilakukan hanya untuk membeli persediaan makanan dan masker pelindung, serta mengumpulkan makanan bagi kucingnya.

"Teman saya bilang dia bisa memberi saya secara gratis, jadi saya pergi ke sana untuk mendapatkan makanan kucing dan masker. Dalam perjalanan, saya hampir tidak melihat orang di jalan-jalan. Ini seperti di seluruh Kota Wuhan," kata dia.

Sejak Wu membatasi dirinya dengan dunia luar, jumlah infeksi dan kematian di provinsi Hubei telah meningkat.

Saat periode karantina di Wuhan resmi diumumkan pada 23 Januari 2020, setidaknya 1.000 orang telah terinfeksi oleh virus yang sangat menular di daratan China ini.

Penguncian yang dilakukan ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam respons bencana di China, termasuk saat epidemi SARS tahun 2003 silam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com