Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih Warga Wuhan karena Stigma Virus Corona: Ditolak Penginapan, Tak Bisa Kembali ke Kampung Halaman

Kompas.com - 03/02/2020, 15:44 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Wuhan di China dulunya dikenal sebagai kota bunga sakura, sebuah pusat kota yang menjadi mesin ekonomi, sekaligus tempat kelahiran revolusi yang menjatuhkan dinasti kekaisaran terakhir di negara itu.

Namun, saat ini, kota metropolis dengan sekitar 11 juta penduduk di Provinsi Hubei tersebut telah menjadi wajah dari sebuah wabah mematikan baru dari jenis virus corona

Dengan jumlah total kematian yang telah melampaui angka 300 dan lebih dari 17.000 infeksi yang terkonfirmasi di dunia, otoritas lokal negara-negara itu telah mengaktifkan respons darurat kesehatan publik dan meningkatkan pemeriksaan kedatangan dari Wuhan.

Namun, merebaknya kekhawatiran tentang wabah ini telah memicu kebencian dan diskriminasi terhadap orang-orang dari Wuhan. 

Mengutip CNN, beberapa warga Wuhan menjadi buangan di negara mereka sendiri. Diasingkan di hotel, tetangga, dan di beberapa daerah, ditempatkan dalam karantina khusus.

Pihak berwenang di Wuhan memperkirakan sekitar 5 juta orang telah meninggalkan kota untuk libur tahun baru Imlek sebelum otoritas setempat membatalkan seluruh penerbangan, kereta, dan bus dalam isolasi dengan jangka waktu yang belum dapat ditentukan sejak 23 Januari lalu.

Kebanyakan dari mereka adalah para pekerja migran ataupun mahasiswa yang kembali ke rumah untuk merayakan tahun baru ini bersama keluarga.

Sementara, yang lainnya adalah penduduk yang memanfaatkan libur panjang.

Baca juga: Mengenal Kota Wuhan, Kota di China yang Diduga Sumber Virus Corona

Ditolak 

Sebagai buntut dari isolasi di Wuhan, para penduduknya yang berwisata ke bagian daratan China lainnya tidak lagi disambut dengan baik oleh hotel-hotel ataupun penginapan-penginapan lain.

Pada beberapa kasus, mereka bahkan tidak dapat kembali ke Wuhan karena adanya larangan perjalanan yang baru-baru ini diberlakukan. 

Di media sosial, banyak unggahan dari para turis Wuhan yang mencari bantuan untuk tempat tinggal.

Mengutip CNN, salah satu pengguna Weibo, sebuah platform media sosial China, mengklaim dalam sebuah unggahan, bahwa ia telah diusir keluar dari penginapannya di Changsha, Provinsi Hunan.

"Saya hanya meminta bantuan di sini karena saya sudah putus asa," tulis Ludogao dalam akun Weibonya. 

Ia meninggalkan Wuhan pada 20 Januari lalu, yaitu tiga hari sebelum isolasi diberlakukan. Ludogao mengaku telah pergi ke stasiun kereta, menghubungi polisi, hingga menelepon hotline wali kota. 

Ludogao bahkan telah pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Namun, tetap tidak ada hotel yang mau menerimanya. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com