Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 238 WNI Dievakuasi dari Wuhan, 3 Orang Tak Lolos Syarat Kesehatan

Kompas.com - 02/02/2020, 18:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 yang menjemput WNI di Wuhan, China telah tiba di tanah air, Minggu (2/2/2020) pagi.

Sebanyak 238 warga yang terdiri dari 237 WNI dan 1 WNA yang merupakan suami dari seorang WNI, berhasil dibawa ke Tanah Air dalam penerbangan itu.

Namun jumlah ini berbeda dari rencana awal yang disampaikan. Sebelumnya pesawat berbadan besar ini disebut akan menjemput 245 WNI yang ada di Provinsi Hubei, China, dan sekitarnya.

Lalu ke mana 7 orang lainnya yang tidak turut dievakuasi?

Tidak memenuhi syarat kesehatan 

Berdasarkan keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri, 7 orang WNI tersebut memiliki alasan dan kendala masing-masing sehingga tidak ikut dipulangkan ke Indonesia.

"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," disebutkan dalam keterangan tertulis tersebut.

Ini berarti, mereka masih ada di China, lebih tepatnya di wilayah yang menjadi pusat persebaran virus novel corona, di Wuhan, Provinsi Hubei.

Meskipun demikian, KBRI di Beijing akan terus menjalin komunikasi dengan 3 WNI yang tidak dapat mengikuti penerbangan tersebut.

Pemerintah melalui KBRI di Beijing akan berkoordinasi dengan otoritas terkait di China untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang diperlukan. 

Disebutkan pula, Kementerian Luar Negeri sudah menghubungi pihak keluarga dari masing-masing WNI yang ada di Indonesia.

Baca juga: Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran

Plt Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah memastikan Pemerintah tidak akan lepas tangan dengan keselamatan WNI yang masih tersisa di China.

"Mereka sudah ditangani dengan baik. KBRI sudah berkomunikasi dengan mereka.
Kita akan melindungi mereka sepenuhnya," kata dia saat dihubungi, Minggu (2/2/2020) sore.

Akan tetapi, dia belum mengetahui apakah nantinya akan ada evakuasi susulan di kemudian hari untuk memulangkan WNI yang tersisa.

"Saya belum ada info soal itu," ujarnya.

Terpisah, dikutip dari pemberitaan Antara (2/2/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan 4 orang WNI yang tidak turut dalam evakuasi lantaran alasan keluarga. Sebelumnya mereka sudah ditawarkan untuk ikut bersama WNI lainnya pulang ke Indonesia.

Namun, mereka menyatakan tidak bersedia dievakuasi dan memilih untuk tinggal di sana dengan berbagai alasan.

Alasan tersebut juga disampaikan dalam surat pernyataan yang mereka buat.

"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," kata Terawan.

Baca juga: Antisipasi Corona, Pendatang dari China Dilarang Masuk ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com