Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Sepekan, Virus Corona Menyebar Lewat Ponsel hingga Fashion Show di MRT

Kompas.com - 02/02/2020, 17:09 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah informasi beredar viral dalam sepekan ini di berbagai platform media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp.

Informasi viral sepekan ini mayoritas terkait virus yang menyerang saluran pernapasan, Novel coronavirus atau virus corona yang tengah mewabah di puluhan negara.

Penyebaran virus corona ini telah merebak hingga lebih dari 12.000 kasus di dunia.

Tim cek fakta Kompas.com melakukan penelusuran terhadap informasi viral yang belum bisa dipastikan kebenarannya dan mengonfirmasi kepada pihak terkait.

Berikut informasi viral yang beredar pada 27 Januari-2 Februari 2020:

1. Virus Corona disebut menyebar via ponsel Xiaomi

Sebuah twit yang ditulis oleh pengguna Twitter @coromodol menyebutkan virus corona diduga menyebar melalui ponsel bermerek Xiaomi. Informasi ini viral pada Rabu (29/1/2020).

Selain itu, twit tersebut juga menyebutkan agar mencuci tangan setelah bersalaman dengan teman yang menggunakan ponsel produk China tersebut.

Atas tersebarnya twit tersebut di media sosial, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M. Faqih membantah kabar itu.

"Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan," ujar Daeng kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Penjelasan selengkapnya dapat disimak pada link berita ini:

Viral Virus Corona Menyebar Lewat Ponsel Xiaomi, IDI: Tidak Benar

2. Air rebusan bawang putih sembuhkan corona

Informasi seputar metode penyembuhan virus corona beredar di media sosial Facebook pada Rabu (29/1/2020).

Berdasarkan unggahan yang beredar viral, disebutkan bahwa penyembuhan dapat dilakukan dengan meminum air rebusan bawang putih.

Selain itu, informasi dilengkapi dengan video yang memperlihatkan seorang perempuan sedang memegang satu genggam bawang putih dan memberikan penjelasan dalam Bahasa Mandarin.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jnederal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto mengungkapkan, metode tersebut tidak benar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com