Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Virus Corona Menyebar Lewat Ponsel Xiaomi, IDI: Tidak Benar

Kompas.com - 29/01/2020, 09:25 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan soal virus corona bisa menyebar lewat ponsel Xiaomi viral di media sosial Twitter, Selasa (28/1/2020).

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @coromodol.

Hingga Rabu (29/1/2020) pukul 08.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai 21.800 kali dan dibagikan 9.600 kali.

Dalam unggahannya, @coromodol menuliskan, "virus corona nyebar lewat hp xiaomi."

Kemudian disertai anjuran, "kalo abis salaman sm temen yang pake xiaomi, buru buru cuci tangan pake sabun."

Dia menyebarkan twit tersebut setelah membaca cuitan @blogdokter yang mengatakan bahwa virus corona bisa menular melalui benda mati.

Baca juga: Viral Ban Mobil Raib Digondol Pencuri, Ini Penjelasan Kapolres

Penjelasan Ikatan Dokter Indonesia

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih menjelaskan, penularan sebuah virus, termasuk virus corona, melalui ponsel tidaklah benar. Penularan seperti yang viral di media sosial tersebut harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

"Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020) pagi.

Lanjutnya, ponsel Xiaomi yang beredar tidak bisa dikatakan mengandung virus corona meski ponsel tersebut dari China.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika benda tersebut terpapar oleh cairan tubuh penderita lalu benda itu dipegang tanpa cuci tangan, baru bisa tertular.

Cairan yang dimaksud seperti air liur, bersin, batuk, ingus, darah, dan semacamnya.

Namun prinsipnya, harus dibuktikan dengan pemeriksaan.

Baca juga: Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian

Penularan virus corona

Daeng mengatakan, penularan virus bisa dari beberapa hal berikut:

  1. Tertular langsung dari hewan yang mengandung virus.
  2. Tertular langsung dari orang yang sakit, lewat cairan tubuhnya, seperti darah, air liur, bersin, batuk, dan ingus. "Kalau kita dekat dengan penderita terus kita kena semprot bersin atau batuknya, bisa tertular," ujarnya.
  3. Bisa dari benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh dari orang sakit. "Tangan kita menyentuh cairan baik langsung dari hewan atau langsung dari penderita atau tidak langsung dari benda yang terkontaminasi, trus tangan kita kucek-kucek mata," katanya.

Mengenai impor barang dari China, menurut dia, masyarakat bisa berhati-hati saat membeli barang impor.

Keputusan untuk membeli atau tidak kembali kepada individu masing-masing. Namun, tidak disarankan mengampanyekan karena itu wewenang dari pemerintah. 

"Mestinya pemerintah yang berwenang memberikan warning atau larangan. Kalau masing-masing warga tak mau beli produk China karena hati-hati, takut isu tersebut, saya rasa sah-sah-saja, tapi sebaiknya untuk dirinya sendiri," kata Daeng.

Baca juga: Virus Corona, SARS, dan MERS, Manakah yang Paling Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com