Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Kesehatan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Sentuhan

Kompas.com - 31/01/2020, 18:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas kesehatan China mengumumkan, virus corona jenis baru atau Novel coronavirus (2019-nCov) dapat menular melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi virus tersebut.

Dilansir dari Xinhua, informasi ini terungkap dalam rencana uji coba terbaru untuk diagnosis dan pengobatan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.

Adapun pihak Komisi Kesehatan Nasional mengeluarkan informasi itu pada Selasa (28/1/2020).

Dibandingkan dengan versi sebelumnya, rencana itu menambahkan tiga fitur epidemiologis virus.

Selain sentuhan dengan penderita, virus corona umumnya dapat menyebar melalui batuk dan bersin.

Baca juga: Kasus Virus Corona di China Lampaui Wabah SARS 2002-2003 Silam

Kasus pertama di China

Sebelumnya, China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait sejumlah kasus pneumonia di Kota Wuhan, China pada 31 Desember 2020 di mana saat itu virus corona belum diketahui.

Diwartakan oleh Aljazeera, WHO mengumumkan telah menemukan virus jenis baru yang berasal dari keluarga coronavirus, meliputi SARS dan flu biasa dan diberi nama 2019-nCov.

Tak berselang lama, China melaporkan kematian pertama korban virus corona 2019-nCov, yakni seorang pria berusia 61 tahun yang telah membeli barang-barang dari pasar makanan laut.

Pria tersebut kemudian mendapatkan tindakan medis, namun pengobatan tidak memperbaiki gejalanya dan ia dinyatakan meninggal.

Kemudian, laporan dari berbagai negara pun bermunculan terkait adanya orang terinfeksi virus corona dari turis China yang berasal dari Kota Wuhan.

Negara-negara itu antara lain, Thailand, Nepal, AS, Perancis, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, dan lainnya.

Menurut update terkini, virus corona (2019-nCov) telah menyebabkan 213 kematian di China.

Virus corona diberitakan telah menginfeksi 21 negara di dunia.

Baca juga: Saat Ratusan Pasien Virus Corona di Sejumlah Negara Telah Sembuh...

Menular lewat mata

Sebelumnya, virus corona yang menggegerkan dunia tersebut juga disebut bisa menular lewat mata.

Adapun penularan lewat mata ini diungkapkan oleh Wang Guangfa, seorang pakar penapasan yang turun tangan menanggulangi wabah virus corona di ibu kota Provinsi Hubei ini.

Wang meyakini, ia terkena virus tersebut melalui penularan di mata akibat tidak menggunakan pelindung yang lengkap.

Diketahui, Wang hanya menggunakan masker N95 dan pakaian pelindung, namun lupa memakai pelindung mata.

Sepulangnya dari Wuhan, ia mengungkapkan pada mata kirinya terkena konjungtivitis.

Ia juga telah melakukan tes virus corona setelah pengobatan flu, namun tidak berhasil, dan hasil tes mengungkapkan ia positif terkena virus corona.

Hingga kini, disebutkan bahwa sumber utama infeksi virus corona merupakan orang-orang yang terinfeksi virus.

Tak hanya itu, infeksi virus akan semakin memperparah kondisi tubuh bagu orang lanjut usia dan orang-orang dengan masalah kesehatan mendasar seperti diabetes, hipertensi, dan kardiovaskular.

Baca juga: Saat Bill Gates hingga Huawei Ramai-ramai Sumbangan untuk Penanggulangan Virus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com