KOMPAS.com - Virus corona Wuhan atau coronavirus n-CoV novel masih menjadi perbincangan internasional.
Pemberitaan terbaru mengabarkan, virus ini tidak hanya ditemukan di China, melainkan kasus serupa terjadu di beberapa negara lain seperti Singapura, Vietnam, Hong Kong, Thailand, Taiwan, dan lainnya.
WHO pun mengeluarkan peringatan lalu lintas internasional sehubungan dengan merebaknya virus corona baru ini.
Dilansir dari situs WHO, sejauh ini tanda-tanda dan gejala klinis utama yang dilaporkan dalam wabah tersebut antara lain demam, sulit bernapas, dan radiografi dada yang menunjukkan infiltrat paru bilateral.
Penularan dari manusia ke manusia telah terkonfirmasi di sebagian besar di Kota Wuhan, juga beberapa tempat lain di China.
Lantas seperti apa peringatan WHO?
Corona masih keluarga besar virus yang dapat menyebabkan flu hingga MERS dan SARS.
Dalam kasus gejala yang menunjukkan penyakit pernapasan akut sebelum, selama, atau setelah perjalanan, para pelancong dianjurkan untuk mencari perhatian medis dan berbagi riwayat perjalanan dengan penyedia layanan kesehatan.
Otoritas kesehatan masyarakat pun harus memberikan informasi kepada wisatawan untuk mengurangi risiko umum infeksi saluran pernapasan akut lewat praktisi kesehatan, klinik kesehatan perjalanan, agen perjalanan, operator alat angkut, dan di titik masuknya wisatawan.
WHO menyarankan agar tidak menerapkan pembatasan lalu lintas internasional berdasarkan informasi yang tersedia saat ini.
Rekomendasi standar WHO bagi masyarakat umum untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit meliputi kebersihan tangan, pernapasan, dan praktik makanan yang aman.
Adapun penecegahan penularan virus corona dari WHO dijabarkan sebagai berikut:
Baca juga: Update! 13 Negara Ini Konfirmasi Terinfeksi Virus Corona
Wabah virus corona berasal dari Kota Wuhan, China. Kota tersebut merupakan pusat transportasi domestik dan internasional utama.
Perpindahan populasi yang besar dan diperkirakan meningkat signifikan selama tahun baru Imlek membuat penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi serta akan terus muncul di daerah dan negara lain.
WHO pun menyarankan sejumlah langkah untuk membatasi risiko penularan penyakit tanpa harus melakukan pembatasan lalu lintas internasional.