Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebak di 13 Negara, Berikut Cara Pencegahan Virus Corona Versi WHO

Kompas.com - 26/01/2020, 15:10 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Pihak otoritas China juga telah tidak menyetujui semua pertemuan publik skala besar yang tidak penting selama Festival Musim Semi di China.

Skrining keluar

WHO memberikan saran untuk skrining keluar di negara atau daerah dengan transmisi virus corona baru 2019-nCoV di Republik Rakyat China, sebagai berikut:

  • Melakukan penyaringan keluar di bandara dan pelabuhan internasional di daerah yang terkena virus corona, dengan tujuan deteksi dini wisatawan yang memiliki gejala virus tersebut untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
  • Skrining keluar termasuk memeriksa tanda-tanda dan gejala (demam di atas 38 derajat dan batuk).
  • Melakukan wawancara terhadap penumpang dengan gejala infeksi pernapasan yang meninggalkan daerah yang terkena virus corona. Hal tersebut berkaitan dengan potensi paparan kontak yang berisiko tinggi atau ke sumber hewan.
  • Serta, mengarahkan wisatawan yang memiliki gejala untuk lebih lanjut melakukan pemeriksaan medis, diikuti dengan pengujian untuk 2019-nCoV dan menjaga pasien yang dikonfirmasi dalam isolasi dan perawatan.
  • Mendorong skrining di bandara domestik, stasiun kereta api, dan stasiun bus jarak jauh seperlunya.
  • Wisatawan yang memiliki kontak dengan kasus yang dikonfirmasi atau paparan langsung ke sumber infeksi potensial harus ditempatkan di bawah pengawasan medis.
  • Seseorang yang memiliki kontak dengan pasien berisiko tinggi harus menghindari bepergian selama durasi masa inkubasi (hingga 14 hari
  • Menerapkan kampanye informasi kesehatan di titik masuk untuk meningkatkan kesadaran mengurangi risiko umum infeksi saluran pernapasan akut dan tindakan yang diperlukan.

Baca juga: Cara Pakai Masker untuk Cegah Penularan Infeksi Virus Corona

Skrining masuk 

Sementara itu, WHO juga memberikan beberapa saran skrining masuk di negara atau wilayah tanpa penyebaran virus corona baru 2019-nCoV seperti:

  • Bukti menunjukkan bahwa skrining suhu untuk mendeteksi infeksi virus corona mungkin meleset dari pelancong yang menginkubasi penyakit atau menyembunyikan demam selama perjalanan. Namun, sebagian besar kasus terdeteksi melalui skrining suhu saat masuk dan dikaitkan dengan deteksi dini penumpang simtomatik untuk tindak lanjut medis.
  • Skrining suhu harus selalu disertai dengan penyebaran pesan komunikasi risiko di titik masuk. Ini dapat dilakukan melalui poster, selebaran, buletin elektronik, dan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di antara para pelancong tentang tanda dan gejala penyakit. Serta mendorong pasien mencari perawatan kesehatan, termasuk kapan harus mencari perawatan medis, dan melaporkan sejarah perjalanan mereka.
  • Negara-negara yang menerapkan penyaringan suhu diimbau untuk membangun mekanisme yang tepat untuk pengumpulan dan analisis data. Seperti jumlah penumpang yang di-skrining dan kasus yang dikonfirmasi keluar dari penumpang yang diskrining, dan metode penyaringan. 

Dalam menerapkan skrining pelancong masuk ke negaranya, mereka harus mempertimbangkan kebijakan dan kapasitas nasional.

Selain itu, Otoritas kesehatan publik juga harus memperkuat kolaborasi dengan operator maskapai penerbangan untuk manajemen kasus di pesawat terbang dan melaporkan jika seorang pelancong dengan gejala penyakit pernapasan terdeteksi.

Awak kabin juga harus menangani penumpang yang diduga terinfeksi di atas pesawat sesuai dengan pedoman International Air Transport Association (IATA). 

Baca juga: Seorang Warga Jambi Diduga Terjangkit Virus Corona, Dokter: Perlu Pemeriksaan Lebih Lanjut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com