Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut

Kompas.com - 18/01/2020, 16:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa faktor penyebab babi dapat terjangkit virus ASF tersebut dikarenakan makanan yang kotor atau sudah tidak dalam kondisi bagus untuk dikonsumsi oleh hewan ternak.

"Karena faktor virus ASF ini infonya adalah karena makanan yang diberikan pada babi adalah makanan sisa konsumsi manusia yang tidak dipilah dengan baik," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Virus Ebola yang Diimpor Jepang untuk Olimpiade 2020

Transmisi dan penyebaran

Meski begitu, epidemiologi dari virus ASF cukup kompleks dan bervariasi.

Sebab, hal itu mengacu pada kondisi lingkungan, keberadaan vektor, tingkah laku manusia, dan keberadaan babi liar.

Adapun alur transmisi dapat melalui beberapa cara, antara lain:

  • Kontak langsung dengan babi yang terinfeksi oleh virus ASF
  • Kontak tidak langsung melalui pengonsumsian daging atau produk daging olahan dari hewan yang terinfeksi, termasuk sissa bahan makanan, pakan, dan babi liar yang terinfeksi
  • Benda-benda yang terkontaminasi atau vektor-vektor biologis.

Sementara itu, penyebaran paling signifikan untuk penyakit ini dapat melalui pergerakan dari hewan-hewan yang terinfeksi, produk-produk babi yang terkontaminasi, dan pembuangan bangkai secara ilegal.

Meski telah diketahui pola penyebarannya, Siti mengimbau kepada manusia, terutama para peternak babi untuk melalukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Peternak babi dapat menerapkan PHBS, salah satunya dengan menggunakan sepatu boots, cuci tangan begitu keluar dari kandang, pakai sarung tangan kalau menangani hewan sakit atau mati, bersihkan alat dan kandang dengan disinfektan," terang Siti.

Kemudian, upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan seperti melakukan penguburan dengan prosedur yang baik dan tidak dibuang ke sungai atau laut terhadap hewan ternak yang mati.

Memiliki jarak antara kandang ternak dengan rumah tempat tinggal, dan tidak hidup bersama dengan hewan ternak.

Baca juga: Mantan Istri Sule Meninggal, Kenali Macam-macam Penyakit pada Lambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Tren
Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Tren
Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Tren
Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Tren
Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Tren
Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com