Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Bantah Tutupi Insiden Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh

Kompas.com - 13/01/2020, 19:28 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Iran pada hari Senin (13/1/2020) membantah menutup-nutupi insiden jatuhnya pesawat Ukraina di dekat bandara Teheran, pekan lalu.

Pernyataan itu keluar beberapa hari setelah angkatan bersenjata Iran mengakui menembak jatuh pesawat Ukraina karena kesalahan.

Komentar itu diungkapkan Iran, setelah terjadi aksi demonstrasi di Teheran terhadap pihak berwenang atas bencana udara itu yang berlangsung selama tiga hari terakhir.

Ukraine International Airlines Boeing 737 ditembak jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran sebelum subuh pada Rabu (8/1/2020), menewaskan semua 176 penumpang dan awak di pesawat.

Pesawat yang menuju ke Kiev itu ditembak hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan gelombang rudal ke pangkalan pasukan AS di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani.

Baca juga: Akhirnya, Iran Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Boeing 737 Ukraina

Awalnya bantah karena rudal

Iran awalnya membantah klaim Barat, didasarkan pada intelijen AS, bahwa pesawat penumpang telah terkena rudal sebelum akhirnya mengakuinya pada hari Sabtu.

"Pada hari-hari yang menyedihkan ini, banyak kritik ditujukan kepada pejabat dan otoritas terkait," kata juru bicara pemerintah Ali Rabiei.

"Beberapa pejabat bahkan dituduh berbohong dan menutup-nutupi tetapi, jujur saja, bukan itu masalahnya," katanya dalam sambutan yang disiarkan di televisi pemerintah.

Rabiei mengatakan semua keterangan yang diberikan oleh pejabat sebelum Sabtu didasarkan pada informasi yang tersedia bagi mereka pada saat itu.

"Semua orang yang menyatakan pendapat pada masa itu, pada puncak perang psikologis Amerika melawan bangsa Iran ... melakukannya berdasarkan informasi yang ada pada saat itu," kata Rabiei.

Baca juga: Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran Disebut Produksi 2016

Janjikan penyelidikan menyeluruh

Presiden Iran Hassan Rouhani menjanjikan "penyelidikan menyeluruh" terhadap bencana udara saat berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven pada Minggu malam.

Mayoritas penumpang dalam pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan PS752 adalah warga Iran dan Kanada, termasuk dua warga negara, dan korban lainnya adalah Ukraina, Afghanistan, dan Inggris.

Ada tujuh warga negara Swedia serta 10 orang yang tinggal di negara anggota UE.

"Kita harus berusaha untuk memastikan bahwa insiden yang mengejutkan itu tidak terulang di mana pun di dunia," kata Rouhani, dikutip dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs resmi pemerintah.

Rouhani mencatat bahwa insiden itu terjadi pada saat ketegangan meningkat di kawasan itu setelah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad pada 3 Januari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com