Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Kokoh dan Roboh, Ini Klarifikasi Dishub Jabar

Kompas.com - 11/01/2020, 13:40 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi proyek kereta cepat kebanggaan Presiden Joko Widodo roboh viral di media sosial Facebook sejak pekan lalu.

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Vika Abdullah Husen dan mendapatkan respons dari pengguna lainnya, disukai lebih dari 1.300 kali dan dibagikan sebanyak lebih dari 1.600 kali.

"Proyek Kereta Cepat kebanggaan Presiden Joko Widodo dari hasil utang ke China triliunan ternyata tidak kokoh dan roboh. Hasilnya menyedihkan," tulis akun tersebut.

Namun, pada hari ini, Sabtu (11/1/2020), unggahan tersebut sudah dihapus.

Selain Vika Abdullah Husen, sejumlah akun lainnya juga membagikan video dengan narasi yang sama.

Salah satunya akun Ayu Borneo, yang unggahannya dapat dilihat di sini.

Baca juga: Viral Setruk Pengisian BBM Tidak Sesuai dengan Jumlah Aslinya

Benarkah peristiwa yang terekam pada video sesuai dengan narasi yang beredar?

Tangkapan layar dari sebuah unggahan yang menyebutkan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung roboh dan tidak kokoh.Facebook/Ayu Borneo Tangkapan layar dari sebuah unggahan yang menyebutkan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung roboh dan tidak kokoh.

Konfirmasi Kompas.com

Mengkonfirmasi hal ini, Kompas.com menghubungi Kepala Dishub Jawa Barat, Hery Antasari.

Hery mengatakan, jika melihat yang terekam dalam video itu, lokasi yang ambles tersebut bukan rel kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Itu bukan di rel kereta cepatnya. Menurut staf saya yang ke lapangan dan bertemu KCIC juga demikian," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Adapun KCIC atau Kereta Cepat Indonesia–China, adalah perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta cepat Indonesia yang rencananya dibangun dengan rute Jakarta-Bandung.

Menurut Hery, lokasi jalan yang ambles dalam video tersebut berada di sekitar KM 4 Cikampek arah Jakarta.

"Jalan tersebut dibangun oleh konsorsium KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) untuk akses warga," kata Hery.

Baca juga: Viral Kisah Peretasan Akun Berantai, Bagaimana Modusnya?

Hery mengungkapkan, jalan tersebut terletak di sebelah kiri jalan tol, dari Jakarta menuju Cikampek. Jalan itu merupakan akses sementara warga.

Saat ini, pihaknya masih mendalami terkait amblesnya jalan tersebut.

"Mendalami untuk bahan koordinasi dan pendalaman dengan pihak KCJB," kata Hery.

Ia mengatakan, Dinas Perhubungan tidak mempunyai kapasitas tugas menyelidiki dan menindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com