Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Tiba-tiba Senang atau Sedih Sekali, Ini Jenis Bipolar yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 04/01/2020, 14:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bipolar. Pengusaha dan influencer Medina Zein mengaku didiagnosis mengalami salah satu gangguan kesehatan mental, bipolar, sejak 2016.

Medina menyatakan, obat mengandung amfetamin yang dikonsumsinya adalah obat untuk bipolar yang didapatkan dari dokternya.

Pengakuan ini disampaikan Medina setelah dibebaskan oleh Polda Metro Jaya. Ia sempat diamankan dan ditahan karena dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis amfetamin. 

Medina menyebut bahwa ia mengidap bipolar karena faktor genetik.

Apa itu bipolar?

Bipolar merupakan suatu masalah kesehatan jiwa yang menyebabkan seseorang mengalami perubahan ektrem pada mood, energi, aktivitas, dan kemampuannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Medina Zein Mengaku Bipolar, Apa Itu Bipolar, dan Bagaimana Gejalanya?

Melansir laman PsychCentral, tidak ada penyebab tunggal untuk penyakit mental bipolar.

Seperti gangguan psikologis lainnya, penyakit bipolar adalah sebuah kondisi kompleks dengan berbagai faktor yang menjadi penyebab, yaitu faktor genetik, biologis, dan lingkungan. 

Menurut laman WebMD, setidaknya ada 5 jenis bipolar, yaitu:

1. Bipolar I

Gangguan bipolar I atau dikenal juga sebagai depresi manik, adalah salah satu jenis penyakit mental.

Orang yang mengidap gangguan bipolar I memiliki setidaknya satu episode manik di dalam hidupnya.

Periode manik adalah periode di mana suasana hati dan energi meningkat, disertai dengan perilaku yang tidak normal dan mengganggu kehidupan.

Kebanyakan orang yang mengidap bipolar I juga menderita tahap depresi. Seringkali, ada pola perputaran antara mania dan depresi. 

Oleh karena itu, bipolar I sering disebut sebagai depresi manik. 

Dalam tahap antara mania dan depresi, banyak orang yang mengidap bipolar dapat menjalani kehidupan sebagaimana orang normal. 

Risiko penyakit ini juga dapat diderita oleh siapa saja. Selama tahap manik pada seseorang dengan penyakit bipolar, peningkatan suasana hati dapat berbentuk sebagai euforia ataupun emosi. 

Beberapa perilaku abnormal selama tahap manik dapat berupa hal-hal seperti hiperaktivitas dan penurunan kebutuhan tidur, pengeluaran berlebih, hiperseksualitas, hingga penyalahgunaan zat tertentu.

Baca juga: Medina Zein Mengaku Bipolar Sejak 2016 karena Faktor Genetik

2. Bipolar II

Bipolar II serupa dengan Bipolar I, yaitu ditandai dengan adanya perputaran antara suasana hati tinggi dan rendah.

Perbedaan antara keduanya terletak pada intensitas periode manik. Orang yang menderita Bipolar II tidak mengalami episode manik. 

Seseorang yang mengidap bipolar II setidaknya pernah mengalami satu episode hipomania dalam hidupnya. 

Hipomania adalah periode suasana hati dan perilaku yang meningkat di atas perilaku normal, tetapi tidak seekstrem periode manik. 

Orang-orang dengan hipomania dapat mengalami berbagai kombinasi dari gejala-gejala seperti peningkatan energi atau perasaan gelisah, merasa lebih optimis, menurunnya kebutuhan tidur, meningkatnya kepercayaan diri, terus berpikir, berbicara terlalu cepat, kecenderungan terhadap perilaku nekat, dan gangguan pengambilan keputusan.

3. Rapid Cycling

Melansir laman International Bipolar Foundation, Rapid Cycling adalah sebuah siklus yang terdiri dari empat hingga lebih episode mania, hipomania, atau depresi dalam waktu 12 bulan. 

Penyakit ini biasanya dialami oleh 10 persen hingga 20 persen orang yang menderita gangguan bipolar. Rapid Cycling umumnya dialami oleh wanita.

Seseorang dapat dikatakan menderita Rapid Cycling secara klinis apabila mengalami 4 episode atau lebih dari mania dan depresi dalam setahun.

Namun, sebagian orang juga dapat mengalami beberapa perubahan perasaan dalam satu hari. 

Konsistensi dari penyakit ini juga dapat bervariasi tiap waktunya. Beberapa orang mungkin memiliki pola perubahan suasana hati yang sama tiap tahun, sedangkan sebagian lainnya memiliki pola yang lebih acak atau tidak menentu.

Baca juga: Positif Amfetamin, Medina Zein: Itu Obat Bipolar Dikonsumsi Sesuai Resep Dokter 

4. Mixed Episodes

Mixed episodes dalam penyakit bipolar adalah adanya gejala suasana hati dan perilaku yang tinggi dan rendah dalam waktu bersamaan, sebagai satu episode tunggal.

Di saat tersebut, penderita mengalami episode mania atau depresi. 

Pada sebagian besar gangguan bipolar, suasana hati berubah antara meningkat atau justru mengalami depresi. 

Orang yang menderita tipe mixed episodes akan mengalami gejala pada dua suasana hati, mania dan depresi, secara simultan atau dalam waktu yang cepat. 

Mania dengan gejala campuran tersebut termasuk mudah marah, energi tinggi, berpikir dan berbicara cepat, dan aktivitas berlebih atau agitasi. 

5. Cyclothymia

Cyclothymia tergolong sebagai gangguan suasana hati ringan.

Cyclothomia adalah kondisi jangka panjang dimana suasana hati berputar antara hipomania dan depresi, tetapi tidak bersifat melumpuhkan (membuat tidak berdaya) ataupun bersifat suicidal

Cyclothymia dikatakan lebih ringan karena episode depresif dan hipomaniknya tidak seintens sebagaimana pada tipe gangguan bipolar lainnya. 

Pada episode antara peningkatan dan penurunan suasana hati, penderita cyclothymia akan cenderung normal. 

Akan tetapi, penting untuk memberikan bantuan kepada penderita cyclothymia karena dapat secara signifikan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari. 

Adapun gejala-gejala cyclothymia serupa dengan gejala pada ganggun bipolar kebanyakan.

Namun, pada jenis ini, gejala yang dialami tidak begitu ekstrem. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com