Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Jepang yang Punya Sejarah Panjang soal Banjir...

Kompas.com - 03/01/2020, 13:22 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Selain Indonesia, negara di Asia yang juga rawan terhadap bencana adalah Jepang.

Geografis Jepang yang dekat dengan Samudera Pasifik kerap kali diterpa tsunami.

Bahkan, istilah tsunami diserap dari bahasa Jepang yang artinya gelombang atau ombak besar di pelabuhan.

Selain tsunami, Jepang juga punya riwayat bencana banjir di masa lalu. Seperti saat Taifun Kathleen menerjang Tokyo pada 1947.

Bencana ini menghancurkan 31.000 rumah dan menewaskan 1.100 orang. Sepuluh tahun kemudian, Taifun Kanogawa menjadikan jalanan, rumah, pertokoan dan kantor terendam karena curah hujan mencapai 400 mm selama sepekan.

Baca juga: Mengatasi Banjir Jakarta, dari Raja Purnawarman, Jokowi-Ahok, hingga Anies Baswedan

Banjir Jepang di masa lalu

Pemberitaan Harian Kompas, 2 Juli 1969, menuliskan, banjir di daerah Kyushu menyebabkan 35 orang tewas dan 7 korban hilang.

Pada 11 Juli 1972, dilaporkan 24 orang tewas karena banjir di daerah Shimane dan Hirosima.

Empat tahun kemudian, 12 September 1976, 70 orang dilaporkan meninggal karena gelombang banjir di Jepang bagian barat.

Bencana masih terus terjadi. Pada 23-24 Juli 1982, hujan lebat dan banjir besar di Pulau Kyushu, Jepang Selatan menyebabkan 94 orang tewas, 139 orang dinyatakan hilang, dan 125 lainnya terkubur lumpur.

Sementara, di Nagasaki, banjir membuat 10.000 rumah tergenang dan memutus aliran listrik dan air di 47.000 rumah di daerah bencana.

Proyek atasi banjir

Belajar dari sejumlah bencana yang terjadi, Jepang lalu membuat perencanaan proyek mengatasi banjir.

Proyek ini dimulai sejak 1993 dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 30 triliun.

Proyek ini dikenal dengan Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) atau Saluran Pembuangan Bawah Tanah Kawasan Metropolitan.

Lokasinya berada di Kasukabe, atau sekitar 30 kilometer utara Tokyo. Katedral banjir ini 22 meter di bawah tanah.

MAOUDC memiliki terowongan sepanjang 6,3 kilometer dan lima ruang silindris untuk menampung air. Setiap silindris memiliki tinggi 70 meter.

Baca juga: Perhatikan Ini Saat Sumbang Makanan bagi Korban Banjir...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Tren
Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com