Sejarah curah hujan ekstrem dan banjir Jakarta
Analisis beberapa kejadian banjir besar di Jakarta pada masa lalu (tahun 1918, 1979, 1996, 2002, 2007, 2013, 2014, dan 2015), memang dapat dikaitkan dengan kejadian curah hujan ekstrim 1-2 hari dan fenomena meteorologis yang membentuknya.
Besaran dampak banjir yang ditimbulkan juga dapat dikaitkan dengan wilayah dimana curah hujan tinggi tersebut terkonsentrasi.
Beberapa aspek fenomena meteorologis yang biasanya menyertai curah hujan tinggi di Jakarta, dapat sebagai penyebab individual atau kombinasi antar beberapa fenomena atmosfer sekaligus.
Fenomena itu di antaranya, ITCZ, MJO, suhu muka laut lebih hangat, penguatan aliran monsun lintas ekuator, La Nina, dan seruakan dingin Asia (cold surge).
Baca juga: Berikut Analisis Ahli Hidrologi UGM soal Banjir Jakarta di Awal Tahun 2020
Penyebab banjir di Jakarta sejatinya bukan hanya masalah curah hujan ekstrem dan fenomena meteorologis.
Akan tetapi, ada beberapa faktor lain seperti besarnya limpasan air dari daerah hulu, berkurangnya waduk dan danau tempat penyimpanan air banjir.
Selain itu, permasalahan menyempit dan mendangkalnya sungai akibat sedimentasi dan penuhnya sampah, rendaman rob akibat permukaan laut pasang serta faktor penurunan tanah (ground subsidence) yang meningkatkan risiko genangan air.
Akan tetapi, curah hujan ekstrem menjadi penyebab paling dominan banjir yang terjadi di Jakarta.
Semua pihak dan masyarakat diimbau tetap waspada terhadap peluang curah hujan tinggi yang masih mungkin mengingat puncak musim hujan diprakirakan akan terjadi pada bulan Februari hingga Maret.
Selain itu, masih terdapat peluang fenomena gelombang atmosfer ekuator atau Madden-Julian Oscillation (MJO) dan seruak dingin yang dapat terjadi sebagai variabilitas iklim dimusim hujan kali ini.
"BMKG mendefinisikan puncak musim hujan sebagai periode dimana akumulasi curah hujan mencapai jumlah tertinggi pada suatu dasarian untuk tiap zona musim," ujar Herizal.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan terus meningkatkan kesadarannya terhadap lingkungan dan semua persoalan yang menjadi penyebab banjir Jakarta, dan secara umum terhadap risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.