Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Banjir Jakarta, dari Raja Purnawarman, Jokowi-Ahok, hingga Anies Baswedan

Kompas.com - 03/01/2020, 06:31 WIB
Rizal Setyo Nugroho,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jakarta banjir lagi, banjir lagi. Jakarta seakan tak lepas dari banjir. Tahun berganti.

Pemerintah, gubernur, dan presiden datang dan pergi, tetapi Ibu Kota belum juga terbebas dari bencana banjir.

Menilik kisah masa lalu, sejak zaman Tarumanegara, kemudian saat bernama Jayakarta, Batavia, Jakurata, sampai Djakarta, banjir selalu menyapa.

Pemerintah pada zaman-zaman itu bukannya tidak melakukan usaha. Namun, problematika banjir seperti belum ditemukan jalan penyelesaiannya.

Berikut cerita penanganan banjir Jakarta dari masa ke masa:

Abad ke V, Kerajaan Tarumanegara

Upaya penanganan banjir dilakukan Raja Tarumanegara, Purnawarman. Dalam Prasasti Tugu dari abad V Masehi, disebutkan, saat itu wilayah yang kemudian hari bernama Jakarta itu sudah terjadi banjir.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, 21 Februari 2017, Arkeolog Universitas Indonesia, Hasan Djafar mengungkapkan, Raja Purnawarman memerintahkan untuk pembuatan kanal dari Sungai Candrabagha (Kali Bekasi) dan Kali Gomati (Kali Cakung).

Panjangnya mencapai 11 kilometer.

Baca juga: Media Sosial dan Banjir Jakarta...

Zaman Kolonial Belanda

Berabad-abad kemudian, pendatang asing mulai berdatangan. Wilayah yang kemudian bernama Batavia itu juga masih mengalami banjir.

Dikutip dari arsip Harian Kompas, 14 Januari 1994, disebutkan bahwa Pemerintah kolonial Belanda membentuk Burgelijke Openbare Werken (BOW) pada 1854.

BOW merupakan cikal bakal Dinas Pekerjaan Umum (PU). Namun, dinas tersebut sering dipelesetkan menjadi Batavia Onder Water atau 'Batavia di bawah air'.

Pada 1911, ahli tata air Belanda, Ir H van Breen, membuat banjir kanal yang melintang dari timur ke barat. Kemudian, membuat pintu air di Manggarai.

Selain itu, dibuat pula kali-kali sodetan di Krukut, Grogol. Beberapa kawasan perumahan memang bebas banjir, tetapi di kapung-kampung masih juga tergenang.

Masa Soekarno

Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, Jakarta tetap belum merdeka dari banjir.

Bahkan, Presiden Soekarno sampai turun tangan. Soekarno membuat dinas khusus untuk mengatasi banjir pada 1965.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com